KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri
menggunakan aplikasi yang berada di posko pengamanan guna
memantau kelancaran jalur kedatangan delegasi dan tamu
VVIP Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Senin
(14 November 2022).
Korlantas Gunakan Teknologi Pantau Kelancaran Jalur KTT G20
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi, dalam keterangan tertulis
yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan posko dengan aplikasi
tersebut akan memantau para delegasi, mulai dari ketibaan di Bali, menuju
tempat acara atau akomodasi, hingga memudahkan pergerakan anggota polisi lalu
lintas di lapangan.
"Ada beberapa tugas yang dilaksanakan, salah satunya mengawal titik-titik
keberangkatan dari dan tujuan selama KTT G20," kata Firman.
Aplikasi tersebut terhubung dengan kamera yang ada di lapangan, kendaraan,
dan anggota Polri, agar petugas di posko mendapatkan berbagai informasi yang
diperlukan pada waktu dan kondisi tertentu.
Sementara itu, di posko, terdapat beberapa monitor yang berisi
sejumlah gambar pergerakan petugas di lapangan, termasuk jalur yang akan
dilewati delegasi.
"Semisal ada warna ungu menggambarkan posisi personel Polri di jalan yang
melakukan pengaturan lalu lintas. Kami bisa klik untuk mengetahui nama personel
dan nomor teleponnya," jelasnya.
Selanjutnya, warna biru muda menggambarkan posisi kendaraan listrik yang
hampir sebagian besar dikerahkan mengawal delegasi selama kegiatan di Bali.
Selain itu, warna biru tua menggambarkan kendaraan yang
menggunakan bahan bakar fosil.
"Jadi, setiap pergerakan kami pantau, memastikan mereka pada rute yang
sudah ditentukan dan ini membantu kalau terjadi sesuatu kami bisa lapor pada
pihak komando untuk memberikan bantuan pada titik mana," tambahnya.
Untuk pemantauan jalur, Firman mencontohkan kecanggihan teknologi tersebut
dapat dilakukan untuk memantau kondisi jalanan dari bandara ke hotel.
"Kami ambil contoh bahwa ini ada Aipda Made akan bertugas menjadi sopir
kendaraan roda empat listrik dan dia membawa delegasi dari India. Jadi, kami
langsung tahu ini delegasi mana dan tahu persis tugas anggota apa,"
katanya.
Apabila dalam pengawalan terdapat hambatan, seperti kemacetan atau
angin kencang saat melintas jalan tol, maka melalui aplikasi tersebut
dapat menginformasikan kepada petugas di lapangan.
Aplikasi itu juga dirancang untuk memantau kondisi cuaca yang terhubung dengan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Jika BMKG melaporkan
terdapat kecepatan angin pada tol tersebut mencapai 50 Km/jam dan berbahaya
bagi kendaraan yang melintas, maka petugas akan mengarahkan ke rute alternatif.
"Anggota dapat memantau di mana dia harus siaga, apakah melawati rute
utama atau alternatif. Jadi, semua dikomunikasikan dengan rombongan paspampres
yang ada di rombongan," imbuhnya.
Firman mengatakan setiap laporan yang masuk dalam aplikasi di posko pengamanan
itu bersifat waktu sebenarnya atau real time,
sehingga komando di posko bisa menentukan keputusan untuk melakukan apa
dan mengerahkan siapa.
"Upaya rekayasa sudah dilaksanakan termasuk informasi ke masyarakat
pembatasan kendaraan besar yang akan melalui rute yang kami siapkan. Ini
sebagai dukungan masyarakat memberikan kelancaran," ujarnya. (Tim liputan)
Editor : Aan