KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra
Siregar mengajak perempuan terutama di lingkungan lembaga turut berperan dalam
memberantas korupsi.
Jumat (25 November 2022).Ketua DK OJK Ajak Perempuan di OJK Turut Berperan Berantas Korupsi
“Sebagai bagian dari program pencegahan korupsi, perlu
dilibatkan perempuan dalam berorganisasi untuk turut di dalamnya,” kata
Mahendra Siregar dalam webinar “Perempuan Menginspirasi Tegakkan
Antikorupsi” yang dipantau di Jakarta.
Menurutnya, hasil studi Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)
yang menunjukkan bahwa 80 persen anak menyatakan ibu mereka berperan sebagai
pendidik, menjadi dasar penyelenggaraan program-program pencegahan korupsi
berbasis keluarga.
“Ibu memiliki peran utama sebagai pendidik anak, termasuk
dalam menanamkan nilai kejujuran dan anti korupsi. Dalam beberapa kasus,
korupsi menempatkan perempuan sebagai objek atau korban, tapi perempuan juga
bisa menjadi pelaku sebagaimana tampak dari data anti corruption clearing house,” katanya.
Perempuan dalam berbagai peran, baik pegawai di OJK,
serta istri dan ibu dari pegawai OJK, dapat menjaga diri dan keluarganya dari
perilaku koruptif di kantor.
“Perempuan juga memiliki peran untuk bertindak profesional
dan menjaga integritas sesuai peraturan yang berlaku di organisasi atau tempat
kerjanya,” kata Mahendra Siregar.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi menyebut perempuan merupakan guru pertama dan seumur hidup anak-anaknya
sehingga tetap bisa mengajarkan nilai anti korupsi sampai anaknya dewasa.
“Perempuan perlu memberi contoh budaya kejujuran pada
anak-anak. Kita tidak bisa mengatakan melarang korupsi, tapi kita malah
melakukan sebaliknya,” ucap Menlu Retno.
Berdasarkan data transparansi internasional Indonesia, indeks persepsi korupsi
atau Corruption Persepsion Indeks (CPI) Indonesia mengalami kenaikan dari 37
pada 2020 menjadi 38 pada 2021, yang menunjukkan tingkat korupsi di sektor
publik Indonesia mengalami penurunan.(Tim Liputan)
Editor : Aan