![]() |
Pengguna Jalan Kendawangan-Ketapang Keluhkan Pungutan Miting |
"Jalan
ku sayang jalan ku malang" demikian yang diungkapkan Yunus Tokoh Pemuda
Kecamatan Kendawangan saat memberi komentarnya terkait kondisi ruas jalan
Provinsi penghubung antara Kecamatan Kendawangan dengan Kabupaten Ketapang pada
hari Sabtu (19 November 2022).
Yunus
mengatakan bahwa sudah berberapa tahun terakhir ini jalan Ketapang-Kendawangan
semakin hari semakin rusak berat namun belum juga ada perhatian serius dari
pemerintah provinsi Kalimantan Barat.
“Padahal
sebagai warga negara yang baik kita juga bayar pajak, namun jalan yang
sejatinya merupakan nadi ekonomi dan penghubung antara desa kekota bahkan antar
kecamatan kondisinya semakin memprihatinkan, Yang sakit semakin sakit yang mau
beranak atau melahirkan belum sampai rumah sakit sudah beranak duluan di jalan,
jangankan yang sakit yang kondisi sehat saja kalau melewati jalan tersebut bisa
menjadi sakit," ungkapnya.
Yunus
mengatakan Bak pepatah sudah jatuh tertimpa tangga lagi, sudahlah jalan rusak
malah di tambah banyak bermunculnya miting di jalan yang rusak bahkan sudah
mencapai belasan titik hal ini tentunya sudah sangat meresahkan masyarakat, di
satu sisi masyarakat memang terbantu namun hal ini lama kelamaan di jadikan
ajang mencari nafkah, di tengah penderitaan orang lain.
“Kami
berharap agar bapak Gubernur dan anggota DPRD disemua tingkatan untuk serius
memperhatikan kondisi jalan menuju ke Kecamatan kami, kepada siapa lagi kami
harus mengadu kalau bukan kepada pemangku kepentingan seperti Gubernur Kalbar
dan Bupati Ketapang serta anggota DPRD yang terhormat disemua tingkatan,” tegasnya.
Yunus
menilai Kecamatan Kendawangan adalah salah satu kecamatan penyumbang PAD
terbesar untuk Kalbar apalagi hadir dua perusahaan besar tambang dan kebun
sawit tentu sudah sepatutnya diprioritaskan untuk perbaikan jalan.
“Apalagi
tiap tahun selalu ada anggaran untuk perawatan jalan, namun sayang tidak pernah
menyentuh ke titik jalan yang rusak parah sehingga dikhawatirkan banyak
pengguna jalan mengalami kecelakaan," ucap Yunus.
Hal senada
juga disampaikan Abi salah satu supir travel jurusan Ketapang-Kendawangan yang
mengeluhkan kondisi ruas jalan provinsi yang semakin hari semakin
memprihatinkan sehingga memicu timbulnya banyak miting jalan yang tentunya
dirinya selaku pengguna jalan terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam lagi
untuk bayar miting.
"Bayangkan
kalau belasan miting, sekali lewat bayar 2000 rupiah, mau berapa duit yang
harus dikeluarkan bila pulang pergi, belum lagi harga bensin yang terus meroket
kondisi ini akan berpengaruh pada tarif ongkos travel itu sendiri," pungkasnya.
(Efyus).
Editor :
Heri