KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengatakan reputasi global yang diraih Indonesia saat ini patut dijaga
keberlanjutannya oleh kepemimpinan berikutnya.
Sabtu (26 November 2022).
Jokowi: Reputasi Gobal Indonesia Patut Dijaga Keberlanjutannya
Hal tersebut disampaikan Jokowi pada acara
silaturahmi nasional "Nusantara Bersatu" yang digelar oleh gabungan
Relawan Jokowi dari berbagai elemen, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK),
Jakarta.
"Reputasi global yang sudah kita peroleh
harus kita lanjutkan, setuju? Dilanjutkan sampai 2029, setuju? Dilanjutkan
sampai 2045, setuju? Dilanjutkan sampai seterusnya, seterusnya," kata
Jokowi saat memberikan sambutan.
Reputasi global tersebut, kata Jokowi, dibuktikan
oleh pernyataan Kristalina Georgieva, Managing Director IMF yang menyebut
Indonesia merupakan ‘titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia’ pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 lalu.
Dalam kondisi resesi ekonomi global itu, banyak
negara di dunia kesulitan. Akibatnya, harga barang-barang naik sampai dua kali
lipat. Beruntungnya, Indonesia masih bisa mengendalikan keadaan ekonomi yang
tidak pasti tersebut, ujar Kepala Negara.
"Ini kita harus bangga karena semua negara
sulit, karena pandemi, adanya krisis pangan, krisis energi, perang di Ukraina,
krisis keuangan semua negara sulit semua, kita patut bersyukur, karena
(ekonomi) negara kita masih bisa tumbuh sekali lagi 5,72 persen," ujarnya.
Ia menyebut pencapaian Indonesia karena mampu
mengendalikan inflasi maupun meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah situasi
global yang dibuktikan oleh pujian para pemimpin negara lain itu, patut
disyukuri.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur, ini
kita tidak sombong tapi kita dipuji di mana-mana," katanya pula.
Meski demikian, Jokowi mengingatkan masyarakat
Indonesia untuk tetap terus waspada karena ancaman resesi global sulit
diprediksi, sehingga membutuhkan kerja keras dan kehati-hatian semua pihak.
Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa
kepemimpinan global Indonesia saat ini berada di titik puncaknya, yang
dibuktikan dengan berhasil menjadi jembatan dari negara-negara yang saling
berselisih pada gelaran KTT G20 lalu.
"Kita berada di tengah, bisa jadi jembatan
bisa diterima dari sini, dari sana, sebelah kanan kiri, artinya kepemimpinan
global Indonesia sekarang ini berada di titik puncaknya," ujarnya pula.
(Tim Liputan)
Editor : Aan