KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) -- Dialog antara Generasi Z Indonesia
dan Tiongkok digelar oleh Huanqiu.com dan Kedutaan Besar Tiongkok
di Indonesia pada 8 November lalu. Dialog ini mengangkat perspektif
generasi muda tentang isu bersama di Asia dan tanggung jawab negara Asia
di tengah dunia saat ini. Jumat (11
November 2022).
Dialog antara Generasi Z Tiongkok dan Indonesia
Lewat dialog tersebut, berlangsung secara daring dan luring,
Generasi Z Tiongkok dan Indonesia berbagi opini tentang beragam isu
di empat bidang, termasuk tata kelola kesehatan dunia, pembangunan bersama di
Asia, transformasi digital, dan transisi energi.
Lu Kang, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, serta
Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok,
menyampaikan sambutan di acara ini lewat video.
Menurut
Lu, perkembangan pesat dalam hubungan Tiongkok-Indonesia tercapai berkat
partisipasi dan kontribusi generasi muda di kedua negara ini. Dia juga
berharap, generasi muda dapat memberikan kontribusi pemikiran dan energi
terhadap pembangunan manusia yang sehat dan berkelanjutan.
Generasi Z menjadi motor penggerak penting dalam transformasi
digital, serta pertukaran budaya di Asia pada era pascapandemi, seperti
dijelaskan Oratmangun. Dia juga berharap, aktivitas seperti ini semakin sering
diadakan pada masa mendatang. Tujuannya adalah meningkatkan kegiatan pertukaran
antara kalangan Generasi Z, serta masyarakat di kedua negara.
Menurut Niza Ayuningtias, Ketua Program Studi Bahasa
Mandarin di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia,
penanganan pandemi Covid-19 tidak cukup memadai jika hanya mengandalkan
teknologi. Masyarakat di seluruh negara harus mengubah gaya hidup sesuai dengan
kondisi sosial dan budaya masing-masing, sedangkan, negara harus mereformasi
sistem layanan kesehatannya.
Jessy Abdurrahman, CEO, Zi.Care, perusahaan layanan kesehatan
digital di Indonesia, berkata, sistem layanan
kesehatan Indonesia tertinggal jika dibandingkan negara lain
di Asia Tenggara dan dunia. Meski demikian, tingkat permintaan atas
layanan kesehatan digital tergolong besar di Indonesia. Demi meningkatkan
layanan digital, Indonesia harus meningkatkan permintaan pasar,
menambah investasi, serta mengembangkan dan menerapkan teknologi mutakhir,
seperti diutarakan Jessy.
"Di dunia masa kini, nasib rakyat di seluruh negara saling
terhubung. Maka, generasi muda di semua negara harus memiliki visi global,
mempererat solidaritas dan kerja sama, serta menciptakan masa depan yang cerah
bagi umat manusia," kata Tang Ying, Director, Global
Development Promotion Center, China International Development Cooperation
Agency, salah satu pihak penyelenggara dialog ini. (Tim Liputan)
Editor : Aan