KALBARNEWS.CO.ID
(SINTANG) - Sebanyak delapan desa di Kabupaten Sintang, Kalimantan
Barat dengan penuh suka cita menyambut penerangan dari listrik negara yang
dihadirkan PLN yang ditandai penyalaan listrik secara simbolis di halaman
Kantor Desa Merti Jaya, Kecamatan Tempunak. Sabtu (26 November 2022)Delapan Desa Di Sintang Suka Cita Nikmati Listrik Negara
"Selama ini untuk keperluan penerangan di
rumah harus mengeluarkan biaya sekitar Rp900 untuk membeli solar guna
menghidupkan mesin genset, itu pun hanya menyala beberapa jam saja. Dengan
adanya listrik PLN maka pengeluaran bulanan akan jauh berkurang, aktivitas
sehari-hari pun jadi lebih mudah dan lancar," ujar satu di antara warga
Desa Merti Jaya, Andreas (32) saat dihubungi di Sintang.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan
PLN yang telah mengalirkan listrik ke desa karena menikmati listrik PLN di
rumah merupakan impian warga sejak puluhan tahun lalu.
"Kini aktivitas sehari-hari dapat kami
lakukan dengan mudah dan lancar, anak-anak pun jadi merasa nyaman belajar di
rumah," ucap dia.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar,
Mochamad Soffin Hadi menyebutkan delapan desa menikmati listrik PLN tersebut
yakni Desa Benua Kencana, Ruam Batu, Kupan Jaya, Gunung Mali, Jaya Mentari,
Sungai Buluh, Merti Jaya dan Pekulai Bersatu.
"Untuk melistriki delapan desa tersebut, kami
telah mengucurkan dana investasi sebesar Rp19, 11 miliar," jelas dia.
Ia merinci, pekerjaan pembangunan perluasan
jaringan listrik di delapan desa tersebut meliputi pembangunan dan perluasan
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 33,70 kms, Jaringan Tegangan Rendah
(JTR) sepanjang 35,40 kms, dan 11 unit gardu distribusi dengan total kapasitas
sebesar 1.610 kVA.
"Dengan adanya listrik yang masuk ke desa
tersebut, nantinya akan ada 1.717 rumah warga yang terang benderang karena
listrik dari PLN," tutur Soffin.
Hingga Bulan Oktober 2022, jumlah desa yang belum
berlistrik PLN sebanyak 456 desa.
"Di tahun 2022 ini akan ada tambahan 56
lokasi yg terdiri dari 37 desa dan 19 dusun yang segera menikmati listrik PLN.
Berarti sisa 421 desa yang belum berlistrik PLN" jelas Soffin.
Lebih lanjut ia menghimbau agar masyarakat dapat
memanfaatkan listrik secara bijak dan aman, khususnya untuk hal-hal yang
positif dan produktif. Ia juga meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi
dan peduli terhadap keselamatan ketenagalistrikan, khususnya di lingkungan
tempat tinggal masing-masing.
"Listrik ini investasinya mahal, untuk itu
perlu kita jaga bersama-sama. Kami berharap, dengan adanya listrik yang masuk
di desa tersebut hendaknya mampu mendorong kualitas hidup warga serta mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuh Soffin.
Secara terpisah, Gubernur Kalbar, Sutarmidji,
mengapresiasi upaya PLN dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada
masyarakat. Diakuinya, listrik saat ini menjadi salah satu kebutuhan hidup
masyarakat. Keberadaan listrik juga menjadi salah satu indikator utama dalam
meningkatkan skor indeks desa mandiri.
Gubernur Sutarmidji menyebutkan, saat ini masih
ada beberapa lokasi desa di Kalbar yang belum berlistrik. Untuk itu pihaknya
siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PLN agar semakin banyak warga desa
yang dapat segera menikmati listrik.
"Memenuhi kebutuhan listrik masyarakat
merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, saya menghimbau kepada
seluruh institusi, pemerintah daerah, dan instansi pemerintah maupun swasta
untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun infrastruktur
kelistrikan di Kalbar, agar Bumi Khatulistiwa ini dapat semakin terang
benderang," tegasnya.(Tim Liputan)
Editor : Aan