KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa keberhasilan
Konferensi Tingkat Tinggi G20 merupakan momentum membangun demokrasi dan
memperkuat narasi kebangsaan. Minggu (20 november 2022).BPIP Sebut KTT G20 Momentum Bangun Demokrasi Dan Perkuat Kebangsaan
"Jadi, kita berharap momentum G20 ini
membangun konsolidasi demokrasi dan memperkuat narasi kebangsaan itu,"
ucap Benny dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menilai gelaran KTT G20 yang berlangsung
aman dan kondusif secara tidak langsung membuktikan bahwa Indonesia mampu
berdiri sejajar dengan negara maju lainnya, khususnya dalam hal keseriusan dan
komitmen seluruh lapisan guna menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi
para pemimpin dunia.
"Sebenarnya substansi dari KTT G20 itu membuktikan
bahwa bangsa Indonesia ini mampu sejajar dengan negara maju lainnya. Rasa aman,
tidak ada gangguan, politiknya stabil, itu yang membuat dunia internasional
menghargai dan percaya dengan kapabilitas Indonesia," ujar Benny Susetyo.
Hal ini, tambah Benny, tidak terlepas dari
dukungan dan kesadaran masyarakat yang semakin hari mengalami peningkatan dari
segi kualitas literasi digital.
Benny mengatakan masyarakat kini sudah memahami
bahwa konflik SARA (suku agama, ras, dan antargolongan) tidak hanya merugikan
bagi kepentingan nasional, tapi juga internasional.
"Masyarakat kita itu memang sebenarnya
memiliki kesadaran, kesadaran bahwa stabilitas politik itu sangat penting
sehingga sekarang masyarakat semakin cerdas, tidak mudah terprovokasi, bisa
memilah-milah, dan cenderung lebih tidak cuek dan tidak mudah terbawa arus.
Masyarakat kita mulai pintar,” ucap sosok yang akrab disapa Romo Benny ini.
Tidak hanya dalam gelaran KTT G20, Romo Benny
berharap kondisi masyarakat yang kompak dalam menciptakan rasa aman dan nyaman
ini bisa dipertahankan dan dipelihara.
Menurutnya, guna terus mewujudkan hal tersebut,
sangat mutlak membutuhkan dan melibatkan seluruh pihak.
"Harus terus dirawat, dengan cara membuat
narasi kebangsaan itu terus menerus, seperti kemarin G20 itu kan melibatkan
semua pihak, bahwa pentingnya menjaga ketertiban, kedamaian. Di sinilah
penguatan narasi kebangsaan menjadi kuncinya," ucapnya.
Oleh karenanya, percepatan penyebaran narasi
kebangsaan di ruang digital dan ruang publik menjadi kunci guna menciptakan
atmosfir bagi terciptanya kesejahteraan bangsa yang juga dipercaya mampu
memperkecil ruang gerak paham tertentu. (Tim liputan)
Editor : Aan