KALBARNEWS.CO.ID (SYDNEY) -- Associate Professor, Melissa Edwards, dari University
of Technology Sydney (UTS) Business School dipilih oleh Australian Business
Deans Council (ABDC) untuk membantu fakultas bisnis di seluruh Australia menangani perubahan iklim. Selasa (8 November 2022) Akademisi University of Technology Sydney
Menjabat Climate
Action Fellow yang pertama, Profesor Edwards akan mengoordinasikan
transformasi pendidikan bisnis di Australia sejalan dengan Deklarasi Aksi Iklim (Declaration on
Climate Action) ABDC.
ABDC adalah aspirasi kolektif seluruh
fakultas bisnis di Australia. ABDC menggagas Deklarasi Aksi Iklim
pada April 2022, dan berkomitmen mengembangkan standar pendidikan serta
riset yang berfokus pada respons bisnis atas perubahan iklim.
Menurut President, ABDC, Profesor Keryn Chalmers,
jabatan Climate Action Fellow akan mengoordinasikan pendekatan
ABDC terhadap aksi iklim.
"Tugasnya termasuk mengidentifikasi peluang kolaborasi
untuk mendidik pemimpin bisnis generasi baru tentang pentingnya masa depan
tanpa emisi karbon, serta riset kebijakan dan respons bisnis yang menjamin
pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Sebagai Director, Executive Master of Business Administration Program di
UTS, Profesor Edwards terlibat mengembangkan dan mengelola program pendidikan
tinggi yang inovatif, serta berfokus pada model bisnis berkelanjutan.
"Aksi iklim harus menjadi praktik standar bagi fakultas
bisnis dan mahasiswa yang ingin mempelajari, serta memanfaatkan profesinya
untuk membalikkan, memitigasi, dan beradaptasi terhadap perubahan iklim,"
kata Profesor Edwards.
Profesor Carl Rhodes, Dean, UTS Business School,
memuji penunjukan Edwards.
"Dia berperan penting dalam menyatukan koleganya agar
mengembangkan rencana aksi iklim UTS Business School dan pernyataan aksi iklim secara kolaboratif,
serta bekerja pada seluruh jenjang UTS untuk meningkatkan komitmen kami
terhadap aspek berkelanjutan," kata Profesor Rhodes.
UTS Business School berkomitmen menangani perubahan iklim dan
bertanggung jawab mencegah krisis iklim lanjutan. Komitmen ini mencakup
pelaksanaan strategi yang melindungi iklim (climate-positive), kerangka
kerja untuk transisi fisik menuju analisis risiko iklim, serta solusi
berbasiskan alam dan teknologi inovatif demi menjawab tantangan.
University of Technology Sydney adalah universitas teknologi
terkemuka yang berada di peringkat No.15 di dunia, serta No.2
di Australia dalam 2022 Times Higher Education Impact Rankings.
Pemeringkatan ini mengevaluasi universitas dari sisi Target Pembangunan
Berkelanjutan PBB (SDG). Anda dapat mempelajari UTS Business School secara lebih lanjut
sebagai fakultas bisnis yang berkomitmen sosial, serta mengembangkan dan
membagikan ilmu pengetahuan demi mewujudkan ekonomi yang inovatif, berkelanjutan,
serta sejahtera. (Tim Liputan)
Editor : Aan