KALBARNEWS.CO.ID (LONDON) -- Riset baru dari
Omdia menunjukkan bahwa TikTok telah jauh mengungguli Netflix yang menjadi
layanan paling populer kedua di Amerika Serikat, dengan YouTube yang tetap
mempertahankan rating tertingginya yang ditonton oleh usia di bawah 35 tahun.
Layanan ini tetap sangat terdistorsi menurut usia dan menempati rating keenam
untuk usia di atas 35 tahun. Hasil survei konsumen terbaru Omdia
dipresentasikan oleh Direktur Senior Omdia Maria Rua Aguete di MIPCOM minggu
ini. Selasa
(18 Oktober 2022).Omdia: TikTok Berhasil Menyalip Netflix
Di Inggris dan Prancis, TikTok tidak menikmati tingkat
popularitas yang sama, yang menjadi layanan video yang paling banyak ditonton
kelima secara keseluruhan, ratingnya di bawah iPlayer, Netflix, dan Amazon di
Inggris, serta layanan TF1, Netflix dan 6Play di Prancis. Secara keseluruhan,
YouTube tetap menjadi platform yang paling banyak ditonton di sejumlah pasar
ini, sementara untuk usia di atas 35 tahun, TikTok tidak menempati rating
sepuluh besar.
Menurut Direktur Senior Omdia Maria Rua Aguete, "Bagi
para penyiar, komersial atau bahkan tertarik untuk melibatkan penonton yang
lebih muda, semakin pentingnya bagi TikTok untuk menjangkau dan meningkatkan
jumlah audiens baru harus ditekankan."
Di platform media sosial, waktu yang dihabiskan untuk
menonton konten video meningkat sebesar 9 menit pada tahun 2021 menjadi
rata-rata 60 menit per orang di sembilan pasar yang dianalisis oleh Omdia,
termasuk: Inggris, AS, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Swedia,
dan Australia.
Facebook menjadi platform terdepan untuk waktu menonton
video di media sosial pada tahun 2021, dengan rata-rata menonton mencapai 18,7
menit di semua sembilan negara gabungan tersebut; meski ini merupakan penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya karena pengguna aktif bulanan FB berhenti sepanjang
tahun.
Sebaliknya, kompetitornya TikTok mencatat laju pertumbuhan
tercepat untuk platform media sosial pada tahun 2021, yang meningkat sebesar
6,4 menit untuk mencapai 18,1 menit, dan peningkatan tersebut pasti akan
menyalip Facebook dalam hal menonton video di media sosial pada tahun 2022.
Untuk mengatasi ancaman dari TikTok, Facebook meluncurkan
fitur video pendeknya "Reels" di seluruh dunia pada bulan Februari
2022, yang melayani kelompok demografis –remaja hingga orang dewasa muda– yang
cenderung terus menjauhi layanan ini sejak tahun 2012, sebelum mereka
berbondong-bondong meninggalkan layanan FB ini setelah peluncuran TikTok pada
tahun 2017. (Tim Liputan).
Editor : Aan