NUS Business School Luncurkan Program Master of Science In Strategic Analysis And Innovation

Editor: Redaksi author photo

 

NUS Business School 

KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Lulusan perguruan tinggi yang belum bekerja dapat mengikuti program magister baru yang akan membekali mereka dengan keahlian strategi berkelanjutan dan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Program Magister Sains dalam Analisis Strategis dan Inovasi (Master of Science in Strategic Analysis and Innovation/MSI) akan mendukung generasi muda agar mengembangkan karir masa depan dalam bidang manajemen, konsultasi, kewirausahaan, dan lainnya. Kamis (8 September 2022)

Program ini mengutamakan keterlibatan mahasiswa dalam topik-topik bisnis penting, seperti inovasi, perumusan strategi, dan pelaksanaan strategi. Mahasiswa juga akan mengembangkan keahlian dalam analisis berdasarkan data, mengembangkan kepekaan terhadap kebutuhan pemangku kepentingan, serta bekerja secara kolaboratif guna mengatasi masalah yang menantang. Di sisi lain, program ini memberikan mahasiswa perspektif tentang aktivitas bisnis secara lebih luas dan holistik, penggerak utama dalam kinerja perusahaan, serta keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.

Pendaftaran untuk program purnawaktu (full-time) selama satu tahun dibuka pada 1 Oktober 2022. Sementara, kegiatan belajar mengajar mahasiswa angkatan pertama yang terdiri atas 35 orang akan dimulai pada Agustus 2023.

Associate Professor, Nitin Pangarkar, Academic Director, Program NUS MSI, berkata, "Di tengah dunia yang semakin berorientasi pada data, pemimpin bisnis, manajer, dan pebisnis perlu memanfaatkan banyaknya data yang dimiliki perusahaan masa kini untuk mengambil keputusan, menyusun strategi pertumbuhan, dan menggerakkan inovasi. Program NUS MSI akan memberikan wawasan bagi eksekutif untuk mengintegrasikan inovasi dalam strategi bisnis yang mentransformasi bisnis mereka agar tetap relevan."

Dalam survei McKinsey pada 2020 yang melibatkan lebih dari 200 perusahaan di berbagai industri, hanya 21% eksekutif menilai bahwa mereka memiliki keahlian, sarana, dan komitmen guna mencapai pertumbuhan baru.

"Banyak industri yang telah lama hadir, seperti perbankan, penerbitan, ritel konvensional tengah mengalami disrupsi oleh teknologi dan perubahan tuntutan konsumen. Pemilik bisnis harus tetap beradaptasi dan berpola pikir terbuka terhadap peluang untuk perubahan dan pertumbuhan. Dengan demikian, mereka tidak tertinggal dan luput dari risiko. Lulusan yang belum bekerja, atau lulusan yang minim atau tanpa pengalaman, berpeluang besar untuk memperoleh wawasan tentang kerangka kerja dan perangkat analisis yang penting untuk strategi dan inovasi. Dengan wawasan ini, mereka dapat menjadi manajer dan pebisnis yang lebih baik. Program NUS MSI akan meningkatkan keahlian penting dalam melakukan inovasi teknologi dan bisnis, meningkatkan kemampuan kerja para mahasiswa di berbagai jabatan dan industri," jelas Assoc Prof Pangarkar.

Distinguished Professor Andrew Rose, Dean, NUS Business School, berkata, "Asia mengalami perubahan drastis, namun peluang pertumbuhan yang luar biasa masih tersedia. Program pendidikan NUS Business School yang komprehensif dapat membantu mahasiswa untuk menghadapi perubahan dan membuat dampak positif, tak hanya di Asia namun juga di wilayah lain. Selain belajar dari tenaga pengajar terbaik kami, mahasiswa juga menjalani kehidupan kampus yang menarik, serta memanfaatkan kemitraan kami dengan pelaku industri, dan bimbingan dari jaringan alumni yang luas. Program ini akan menjadi perjalanan yang transformatif bagi mereka." (Tim Liputan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini