KKN-PPM UGM Inisiasi Minyak Kelapa Jadi Sabun

Editor: Redaksi author photo


KKN-PPM UGM Inisiasi Minyak Kelapa Jadi Sabun

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Potensi besar dari pohon kelapa masih belum diketahui oleh masyarakat. Begitu banyak bagian dari pohon kelapa yang dapat dimanfaatkan yang tidak hanya buah, batang, dan daunnya saja tetapi limbah dari pohon kelapa masih dapat dimanfaatkan seperti serabut kelapa menjadi media tanam, air kelapa tua dapat dijadikan cuka, dan tempurung kelapa yang biasanya digunakan untuk pembuatan arang aktif untuk penjernihan air.

Contohnya saja buah kelapa tua yang ada di Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya biasanya dapat diolah masyarakat menjadi minyak kelapa. Minyak kelapa tersebut masih digunakan dalam skala rumah tangga dan belum memasuki ranah industri rumah tangga. Padahal, minyak kelapa memiliki banyak manfaat khususnya untuk kesehatan yang memungkinkan masyarakat mendapatkan pendapatan lebih melalui industri rumah tangga minyak kelapa.

Kegiatan KKN-PPM UGM 2022 yang dilaksanakan selama 50 hari dari tanggal 25 Juni-13 Agustus 2022 ini memiliki tema “Optimalisasi Kualitas Kesehatan dan Agroekonomi Masyarakat”.Khusus untuk sub-unit yang ditempatkan di Dusun Perintis Desa Punggur Besar salah satu mahasiswa membawa inovasi untuk menyulap minyak kelapa menjadi sabun padat. Dengan dibantu oleh mahasiswa Program Studi Kimia UGM.

Rangga Indra Riwasnyah, memberikan pelatihan bagaimana cara yang tepat untuk mengolah minyak kelapa menjadi sabun. Prinsip utama pengolahan minyak kelapa menjadi sabun ini adalah reaksi saponifikasi yaitu terhidrolisisnya minyak atau asam lemak yang terdapat di dalam minyak kelapa oleh basa kuat. Yang dapat digaris bawahi dari prinsip ini adalah minyak yang digunakan tidak hanya minyak kelapa tetapi juga bisa menggunakan minyak lainnya.

Seperti minyak sawit, jarak, jagung, zaitun, atau bahkan gabungan 2 atau lebih dari minyak tersebut. Untuk pembuatan sabun padat menggunakan basa kuat NaOH atau sering pula disebut sebagai soda api sedangkan jika menginginkan sabun cair, pemilihan NaOH dapat diganti menjadi KOH. Selain itu, ada beberapa tambahan bahan yang dapat digunakan seperti essential oil, gliserin, dan pewarna makanan. Pelatihan ini telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dengan sasaran yang berbeda yaitu ibu-ibu PKK Desa Punggur Besar dan Santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Dusun Pembangunan.

Tentu ketika mendengar inovasi ini masyarakat khususnya sasaran- sasaran tersebut sangat antusias dan apresiatif terhadap inovasi yang telah di bawa oleh Tim KKN-PPM UGM. Bahkan untuk peserta pelatihan yang telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum telah mencoba melakukan praktek secara mandiri pembuatan sabun dengan bahan baku minyak sawit.

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang ternyata telah aktif dalam menggerakan inovasi-inovasi baru di lingkungan pesantrennya ini mengatakan bahwa akan sangat baik jika kedepannya keterampilan dalam pembuatan sabun ini dapat berlanjut dan menciptakan peluang untuk mendirikan industri rumah tangga di bidang kosemetik khsusunya pembuatan sabun.

Harapan dari Tim KKN-PPM UGM tentunya mengingkan hal yang sama seperti masyarakat dan mengapresiasi hal tersebut. Walaupun begitu, untuk merealisasikannya perlu dukungan dan bantuan dari stakeholder terkait khususnya pemerintah Desa Punggur Besar. (Tim Liputan)

Editor: Aan


Share:
Komentar

Berita Terkini