![]() |
H. Sutarmidji Saat Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia |
Gernas BBI
Kalbar yang mengambil tema "Membangun UMKM Kalbar Go Global" ini,
merupakan gerakan bersama pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat untuk
mencintai dan membeli produk dalam negeri.
“Gernas BBI
ini baik pemerintah daerah akan terus mengkampanyekan semangat cinta, beli dan
pakai produk dalam negeri agar industri UMKM Indonesia khususnya daerah Kalbar
dapat tumbuh dan berkembang di negeri sendiri,” ungkap Sutarmidji.
Untuk saat
ini para pelaku UMKM di Provinsi Kalbar hingga bulan Juli 2022 mencapai 195.397
pelaku usaha yang terdiri dari Usaha Mikro sekitar 167.839 pelaku usaha, Usaha
Kecil sekitar 25.853 pelaku usaha dan Usaha Menengah sekitar 1.705 pelaku
usaha.
“Saya
mengajak kepada segenap pihak untuk bekerja sama dan bersinergi untuk
menciptakan dan memperbaiki ekosistem usaha bagi para pelaku industri. Kita
harus ciptakan lebih banyak peluang bagi industri dalam negeri agar makin
berkembang, dengan cara meningkatkan pemberdayaan para pelaku UMKM. Perkembangan
UMKM sangat pesat terutama dari sisi kualitas produk dan aneka macam produk
sehingga kita mendapatkan apresiasi baik dari dalam maupun luar negeri,” ungkap
pria yang akrab disapa Bang Midji ini.
Dirinyapun
memberi contoh produk-produk UMKM yang diapresiasi oleh internasional seperti
kain tenun ikat yang berasal dari Kabupaten Sintang berhasil menjuarai yang
digelar oleh UNESCO beberapa waktu yang lalu.
“Produk-produk
hasil Kalbar ini sangat potensial, selain itu kita ada Kopi Liberika yang
banyak diminati oleh warga negara asing, dikarenakan kandungan kafeinnya sangat
rendah antara 0,03 - 0,2 persen, sedangkan Kopi Robusta dan Kopi Arabika
kafeinnya sekitar antara 2 - 4 persen. Sehingga produk-produk ini harus
dikembangkan pasarannya. Pemerintah Provinsi Kalbar, juga melaksanakan
pembentukan Tim P3DN dalam meningkatkan percepatan dan penggunaan produk dalam
negeri, serta dalam pelaksanaan penyediaan pengadaan barang dan jasa
menggunakan e-Katalog lokal/toko daring dengan melibatkan UMKM dan Koperasi
Lokal Kalbar.
“Pemda Kalbar juga mewajibkan seluruh Perangkat Daerah belanja melalui e-Katalog lokal dan mendorong pelaku UMKM masuk dalam e-Katalog LKPP yang dikoordinir oleh Kementerian Koperasi dan UKM, masuk ke dalam e-Katalog lokal serta mendorong pelaku UMKM mengikuti Event Indonesian Festival Frankfurt di Jerman yang dibina oleh Pemerintah Provinsi Kalbar dalam waktu dekat,” jelas Sutarmidji.
Sementara
itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto
Srinaita Ginting mengutarakan Gernas BBI ini pertama kali digelar pada tahun
2020 dimana saat itu Indonesia mengalami pandemi Covid-19 sehingga suplai bahan
pokok terganggu dan berdampak pada UMKM juga terganggu, oleh sebab itu BUMN
mendorong untuk memberikan solusi yaitu melalui kita Cinta Produk Indonesia
dengan menjual dan membeli produk dalam negeri secara online.
“kita patut
prihatin, mereka yang biasanya berjualan secara Offline, namun karena masa
Pandemi Covid-19 jadi terganggu, namun para pelaku usaha harus tetap eksis
dengan kita berjualan secara Online. Selain itu dikarenakan produk impor yang
biasa digunakan sulit untuk masuk ke dalam negeri, maka ini menjadi kesempatan
bagi kita bisa produksi maupun konsumsi produk-produk kita sendiri (dalam
negeri) supaya meningkatkan kemandirian kita,” ungkap Loto Srinaita Ginting.
Seiring tren
penggunaan produk dalam negeri meningkat, maka dilaksanakan kegiatan Gerakan
Nasional Bangga Buatan Indonesia yang digelar di setiap provinsi di seluruh
Indonesia.
“Dengan
banyaknya produk-produk UMKM di Kalbar untuk dipasarkan, kita harapkan Gernas
BBI ini bisa berdampak meningkatkan perekonomian di Kalbar secara khususnya dan
peningkatan ekonomi di Indonesia secara umumnya,” ungkap Staf Ahli Kemen BUMN
tersebut.
Kegiatan ini
seyogyanya merupakan kolaborasi antara Kementerian BUMN dan PT. Bank Negara
Indonesia untuk menjadi Campaign Manager selaku koordinator pelaksanaan
kegiatan ini di Kalbar. Kegiatan Kick Off Gernas BBI Kalbar ini tak lain untuk
memfasilitasi,memperkenalkan dan mensosialisasikan hingga memasarkan
produk-produk UMKM para pelaku usaha hingga tiga bulan kedepan ke 14 Kabupaten
yang ada di Kalbar. (BP/tim liputan).
Editor :
Heri