Sintang Komitmen Upayakan Percepatan Penurunan Stunting

Editor: Redaksi author photo



KALBARNEWS.CO.ID  (SINTANG) - Pemerintah Kabupaten Sintang berkomitmen terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan penurunan stunting. Dengan kerja keras yang dilakukan angka stunting Kabupaten Sintang diklaim telah turun cukup besar dalam empat tahun terakhir. Hasil tersebut merupakan hal yang baik dalam mencapai target penurunan stunting.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Kartiyus saat membuka sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar pada Senin (1 Agustus 2022).

"Bupati dan Sekda kami sangat berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting. Penurunan stunting memang sulit akan tetapi dengan upaya bersama akan bisa diwujudkan," ucap Kepala Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus.

Dirinya menyebutkan Kabupaten Sintang patut berbangga karena selama empat tahu berturut-turut mendapatkan peringkat pertama dengan kinerja terbaik dalam delapan aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Kalbar. Hal tersebut membuat beberapa daerah lain di Provinsi Kalbar belajar ke Kabupaten Sintang dalam upaya penurunan stunting.

"Kabupaten Sanggau, Melawi, Bengkayang dan Landak belajar ke Sintang bagaimana penurunan stuting. Paling tidak kita telah menjadi contoh di tingkat Provinsi Kalbar," katanya.

Kartiyus mengapresiasi upaya sosialisasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting yang dilakukan BKKBN perwakilan Kalbar dan Komisi IX DPR RI. Hal ini menurutnya bisa memberikan semangat dan memacu daerah terutama Kabupaten Sintang dalam upaya percepatan penurunan stunting.

"Dengan kehadiran tokoh nasional (komisi IX DPR RI) akan membuat semangat kami semakin terpacu terlebih dengan keberhasilan kami selama ini," jelasnya.

Dikatakannya beberapa hal yang menjadi kunci penurunan stunting diantaranya mewujudkan sanitasi yang sehat. Keberadaan jamban sehat sangat penting untuk tingkat kesehatan masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat saat rumah yang memiliki jamban sehat tidak akan terjadi kasus stunting. 

"Terutama daerah pinggir sungai ini akan menjadi fokus kita dalam pengentasan buang air besar sembarangan terutama di sungai," sebut Kartiyus.

Selain itu menurutnya upaya yang dapat dilakukan dalam pencegah stunting yakni  penundaan usia perkawinan hingga usia 20 tahun. Lalu saat hamil tidak lupa dengan tablet tambah darah dan rajin memeriksakan kandungan. Serta setelah melahirkan bayi harus diberikan air susu ibu ekslusif selama enam bulan.

"Kita juga mengarahkan CSR bisa untuk mendorong penurunan stunting dan kita juga memiliki program untuk pendampingan bagi calon pengantin," tutupnya. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini