Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono Saat Resmikan Bank Sampah Mini SMPN 1 |
Hal tersebut
disampaikan Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono seusai melaunching Bank
Sampah Mini Program Galah Bung Sam di di SMP Negeri 1 Pontianak pada hari Kamis
(4 Agusrus 2022).
“Dari
kumpulan sampah tersebut, ada yang diolah menjadi barang bermanfaat ataupun
seni kerajinan tangan lainnya. Ada yang ditukar menjadi uang tunai. Nanti kami
ingin kerjasama dengan Pegadaian supaya bisa ditukar emas,” ungkapnya.
Edi Rusdi
Kamtono mengatakan Kontribusi dari setiap siswa dan siswi juga harus ditingkatkan.
Kesadaran mereka tentang memilah sampah sejak dari rumah dan dibawa ke sekolah
secara tidak langsung menurunkan jumlah pembuangan sampah.
“Anak-anak
harus diedukasi, bahwa sampah mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan. Nanti
mereka terbiasa mana sampah organik dan anorganik, terus dibawa ke sekolah,”
ujar dia.
Edi kemudian
mengapresiasi sekolah-sekolah yang turut membangun bank sampah mini. Di saat
bersamaan pula, pihaknya tengah menggencarkan program Sekolah Adiwiyata, sebuah
ide kolaboratif untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga
sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Sekolah
yang hijau, bersih dan teduh tapi tertata tidak asal. Kalau semua sekolah
seperti ini, Insyaallah Kota Pontianak juga ikut bersih. Pasti ada manfaat yang
kita rasakan, utamanya hal yang produktif,” tuturnya.
Menurut
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata produksi sampah
rumah tangga bisa mencapai 0,7 kg per hari. Angka itu menurut Edi sebanding
dengan jumlah sampah di TPA Batu Layang yang mencapai antara 350 hingga 400 ton
per hari.
Oleh sebab
itu, masalah sampah merupakan persoalan yang mendasar dalam rumah tangga bahkan
hingga banyak instansi. Tak jarang akibat sampah yang menumpuk, pekerjaan pun
terhalangi. Edi menjelaskan, Pemerintah Pusat membuat regulasi agar di tahun
2023, jumlah pembuangan sampah berkurang 30 persen.
“Yang
dikelola di TPA, untuk mengurangi sampah tersebut maka harusnya sampah habis di
tempat. Bisa juga melalui bank sampah,” pungkasnya. (tim liputan).
Editor :
Heri