![]() |
Anggota DPRD Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar |
Dalam
kesempatan tersebut Zulfydar mendengarkan seluruh aspirasi wanita, yang
nantinya akan ditindak lanjuti kepada Dinas Terkait.
“hari ini
kami melakukan reses bersama PPSW Kalbar, banyak hal yang kami dapatkan
informasi berkenaan dengan reses ini, karena reses ini berkenaan dengan apa
yang menjadi masalah di masyarakat baik itu peningkatan kualitas ibu-ibu di
kota pontianak, maupun masalah2 yang terjadi dikota pontianak,” terang
Zulfydar.
Permasalahan
seperti isbat nikah, masyarakat disabilitas serta kesiapan sarana prasarana
pendukung bagi mereka menjadi salah satu isu penting yang harus dicarikan
solusi oleh Pemerintah Kota Pontianak.
“Pemberian
sertifikasi dan penyiapan sekolah luar biasa bagi penyandang disabiltas harus
dilakukan oleh Pemkot Pontianak termasuk juga angka pernikahan muda yang memicu
tingginya angka perceraian menjadi tugas bersama antara pemerintah, dewan dan
masyarakat mencarikan solusinya,” ungkapnya.
Kota Pontianak
sebagai bagian dari Kota Smart City perlu meningkatkan kualitas masyarakatnya,
termasuk juga bagi penyandang disabilitas. Selain itu banyak sekali program
pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh DPRD Kota Pontianak, namun hal
tersebut terkendala dengan anggaran yang tersedia.
“Banyak
sekali program yang diberikan oleh DPRD Kota Pontianak, namun kita tetap
bersusaha agar program tersebut bisa berjalan sebaik mungkin, termasuk juga
pemberdayaan UMKM yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi covid-19 selama
dua tahun kemarin,” jelas Zulfydar lagi.
Sementara itu
menurut koordinator program PPSW Kalbar, Reni Hidjazi permasalah kaum perempuan
perlu mendapatkan perhatian pemerintah, dengan memasukannnya dalam program
Musrembang khusus.
“PPSW Kalbar
mendorong agar program pemberdayaan serta permasalahan kaum perempuan di kota
pontianak masuk dalam Musrembang khusus yang dibuat oleh pemerintah. Informasi
yang masuk kepada pemerintah tentu akan didukung dengan data yang valid di
masyarakat,” ujar Reni Hidjazi.
Dengan
banyaknya penghargaan dari pemerintah pusat kepada Pemkot Pontianak, perlu
kiranya dipertahankan sehingga bukan hanya program tahunan saja.
“Banyaknya
penghargaan kepada Pemerintah Kota Pontianak tentu menjadi tantangan tersendiri
bagaimana mempertahankan penghargaan tersebut. Dengan di bukanya dialog maka
akan terjadi kolaborasi bagaimana kedepannya pemberdayaan kaum perempuan ini
bisa mendukung program pemerintah kota pontianak. Kami berterima kasih kepada
bapak Zulfydar Zaidar Mochtar yang mau mendengarkan aspirasi kaum perempuan di
Kota Pontianak,” pungkasnya (BP).
Editor :
Heri