![]() |
Lekdis Nusantara Latih Waka Kesiswaan SMA Se-Kalbar |
Pelatihan
ini merupakan program lanjutan dari dua kegiatan sosialisasi program yang sudah
sukses dilaksanakan di SMAN 1 Singkawang dan di SMAN 7 Pontianak beberapa waktu
yang lalu. Pelatihan ini diperuntukan bagi Waka Kesiswaan SMA Negeri
se-Kalimantan Barat.
Hal itu
disampaikan dalam sambutan yang disampaikan Kepala Bidang SMK, Samsuni mewakili
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Samsuni selaku Kepala
Bidang SMK menyambut baik terkait pelatihan ini.
“Pelatihan
ini sangat positif untuk menambah wawasan guru yang ada di Kalimantan Barat
tentang metode pembelajaran yang baik. Saya mewakili ibu kadis mendukung
kegiatan ini,” ujar Samsuni
Ia berharap
program ini bisa meningkatkan pengetahuan, kemampuan/kompetensi dan perubahan
prilaku peserta didik di SMA dalam literasi finansial dan literasi sosial atau
lebih tepatnya literasi budaya dan kewargaan dalam 6 jenis literasi yang
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan lewat Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
diantaranya; literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan yang
keenam literasi budaya dan kewargaan.
Menurutnya,
keenam literasi ini sangat penting untuk terus dikembangkan terlebih Provinsi
Kalimantan Barat memperoleh 77,61 persen dalam indeks keberagamaan dengan
variabel tingkat toleransi, tingkat kebersamaan, dan tingkat kesetaraan dimana
ini masuk dalam keterampilan sosial atau literasi sosial yang harus dimiliki
peserta didik.
“Literasi
finansial atau program Aflateen ini bisa menjadi platform dimana anak-anak dari
beragam budaya, etnis, suku dan agama tadi bisa saling berkolaborasi dan
belajar bersama,” katanya.
Program ini
dikatakannya membuat anak didik tidak hanya menutut haknya tapi mereka juga
harus bijak melaksanakan kewajibannya.
“Lewat
program ini khususnya kegiatan klub-klub, kita fasilitasi anak-anak kita untuk
belajar lebih tentang pentingnya kesetaraan dan kebersamaan. Apalagi di modul
ini ada penguatan tentang kesetaraan gender dimana anak laki-laki dan anak
perempuan harus diberikan hak dan akses yang setara,” papar Samsuni.
Klub
Aflateen nantinya mengajarkan peserta didik belajar mengelola sumber daya yang
dimiliki termasuk sumber finansial dan sumber daya lainnya; air, listrik,
kekayaan alam dan lain sebagainya. Peserta didik juga diajarkan mengenal konsep
menabung, berhemat, membelanjakan dan menganggarkan, mendahulukan kebutuhan diatas
keinginan.
“Keterampilan
ini sangat penting agar peserta didik kita tidak jadi pribadi yang konsumtif,
bisa menjadi konsumen yang cermat dan bijak, apalagi sekarang marak pinjaman
online (pinjol) ilegal yang korbanya juga banyak dari kalangan pelajar. Kita
harus dorong anak-anak SMA kita untuk meanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi,” ungkapnya.
Kegiatan ini
menjadi kesempatan baik bagi anak-anak SMA untuk berinteraksi dengan anak-anak
yang belajar Aflatoun di negara-negara lain.
“Dan rencananya
nanti akan ada kunjungan ke sekolah-sekolah dari ROTA dan Aflatoun
International ke sekolah-sekolah pilot, dan itu harus dipersiapkan, paling
tidak mulai belajar komunikasi bahasa Inggris. Ini bagus bagi anak-anak SMA
kita untuk dapat berkomunikasi langsung dengan tamu dari ROTA dan Aflatoun
International, tentunya pakai bahasa Inggris, kalau bisa nanti yang mendampingi
langsung guru Bahasa Inggrisnya, tolong anak-anak klub Aflateen disiapkan
karena ini kesempatan yang jarang didapatkan anak-anak untuk bisa praktek
langsung kemampuan Bahasa Inggris mereka dengan tamu berbahasa Inggris,” pungkasnya.
(tim liputan).
Editor :
Heri