Puan Maharani Saat Haul Almarhum Ayahnya Taufiq Kiemas |
"Kami
keluarga, saya khususnya, selalu ditanamkan hal-hal yang berkaitan dengan Islam
Nusantara dan Islam Berkemajuan,” kata Puan Maharani dalam sebuah video yang
baru-baru ini viral di media sosial.
Pernyataan
Puan itu disampaikan saat haul almarhum ayahnya, mantan Ketua MPR Taufiq
Kiemas, pada Juni 2016 lalu. Namun video yang merekam pernyataan itu kembali
ramai di media sosial setelah diunggah oleh akun Facebook Sahabat Mbak Puan.
Dalam video
berdurasi 3 menit 45 detik itu terlihat KH Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU
saat itu) dan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.
Puan
Maharani mewakili pihak keluarga almarhum menyampaikan terimakasih dan rasa
syukur atas kehadiran Ketum PBNU dan Muhammadiyah. Sebab, sangat jarang kedua
tokoh pimpinan ormas islam terbesar di Indonesia itu bisa hadir dalam satu
acara yang sama.
“Kalau tadi
Pak Said Aqil dan Pak Haedar bisa hadir, dan dikatakan baru sekali ini ketua
PBNU dan Muhammadiyah hadir, ini suatu berkah bagi keluarga kami,” kata Puan.
Putri dari
Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas ini mengatakan, keluarganya selama
ini memang menganut nilai-nilai
keislaman yang sesuai prinsip Islam Nusantara ala Nadhlatul Ulama maupun Islam
Berkemajuan ala Muhammadiyah.
Puan menilai
prinsip Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan bukan merupakan sesuatu yang
harus dipertentangkan. Justru kedua falsafah itu bisa dikombinasikan menjadi
“Islam Nusantara yang Berkemajuan”.
Dalam video
yang sama, Said Aqil memuji almarhum Taufiq Kiemas sebagai sosok yang
mempersatukan.
“Saya
terkenang dengan Pak Taufiq Kiemas kepribadiannya sangat sabar, tangguh, mampu
mempertemukan kelompok yang kadang bersebrangan jauh,” kata Said Aqil yang saat
itu masih menjabat ketua umum PBNU.
Said Aqil
lalu menyinggung soal kehadirannya di acara haul itu bersama-sama dengan Haedar
Nashir. Ia menyebut kehadiran pimpinan PBNU dan Muhammadiyah di acara yang sama
sangat jarang terjadi.
Namun
ketokohan Taufiq Kiemas yang memang merangkul semua kalangan bisa membuat ketum
PBNU dan Muhammadiyah sama-sama datang di acara haulnya.
“Di haulnya
saja, saya dan ketum Muhammadiyah ketemu ya, Pak,” kata Said Aqil pada Haedar
Nashir.
Setelah Said
Aqil, Haedar Nashir juga memyampaikan kesan-kesannya soal sosok almarhum Taufiq
Kiemas.
Pemikiran
Bung Karno
Pernyataan
Puan bahwa ia selalu dicekoki dengan ajaran Islam Nusantara dan Islam
Berkemajuan boleh jadi tidak berlebihan jika menilik pada pemikiran Soekarno,
sang kakek.
Sejak awal
memimpin negeri ini, founding fathers memang banyak mengeluarkan pernyataan
yang berkaitan dengan prinsip Islam Nusantara ala NU maupun Islam Berkemajuan
ala Muhammadiyah.
Pemikiran
Bung Karno soal Islam Berkemajuan juga dapat dilihat dari tulisan-tulisannya.
Selama menjalani hukuman di Ende, Nusa Tenggara Timur, Bung Karno melakukan
korespondensi dengan Ahmad Hassan, seorang ulama modernis Islam terkenal dan
tokoh organisasi Persatuan Islam (Persis).
Surat
menyurat antara keduanya berlangsung sejak 1 Desember 1934 hingga 17 Oktober
1936. Dalam salah satu suratnya Bung Karno menulis: “Islam is progress. Islam
itu kemajuan.” (tim liputan*).
Editor :
Hairul