![]() |
Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. Saat Rakor |
"Alhamdulillah,
ketersediaan dan distribusi kebutuhan bahan pokok lancar. Diharapkan tidak ada
gejolak harga, kecuali minyak goreng yang harganya masih tinggi, tetapi
barangnya tersedia. Untuk jenis lainnya saya rasa tidak ada masalah,"
ungkap Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., usai mengikuti
Rapat tersebut.
Untuk menjaga
harga kebutuhan pokok agar tidak terjadi gejolak jelang Hari Raya Idul Fitri,
tim dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan turun ke pasar-pasar
tradisional untuk melakukan pengawasan.
Sedangkan
untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri, H. Sutarmidji telah berkoordinasi dengan
berbagai pihak untuk menyelenggarakan Shalat Ied di berbagai lapangan terbuka
yang tersebar di Kota Pontianak demi menjaga protokol kesehatan.
"Kami
akan menyiapkan banyak tempat dengan lapangan terbuka supaya tetap bisa menjaga
protokol kesehatan, seperti di Lapangan Kantor Gubernur, Lapangan Masjid Raya
Mujahidin. Saya juga sudah meminta Wali Kota Pontianak untuk menyediakan tempat
Shalat Idul Fitri di depan Kantor Wali Kota. Jadi harus dipecah sebanyak
mungkin supaya tidak terjadi kepadatan," ujar Gubernur Kalbar.
"Semoga
kasus COVID-19 di Kalbar tidak meningkat saat hari H dan setelah Idul Fitri.
Sehingga, masyarakat bisa khusyuk dan nyaman menikmati silaturahmi setelah 2
tahun terhambat. Kemudian, tetap menjaga protokol kesehatan, terutama jangan
sampai melepas masker. Walaupun tingkat penularan COVID-19 sudah sangat menurun,
tetapi jangan lengah karena ini adalah virus dimana tidak ada pembatasan
penularan ketika seseorang terjangkit. Berbeda dengan penyebaran penyakit lain
yang bukan disebabkan oleh virus Corona. Pemahaman ini yang harus disampaikan
kepada seluruh masyarakat, serta memberikan rasa aman dan nyaman. Pemerintah
tidak akan mengurangi kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan atau menikmati
Hari Raya Idul Fitri. Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, pemda
setempat, Satuan Polisi Pamong Praja, akan disiagakan dan berkoordinasi dengan
unsur keamanan lainnya, yaitu TNI-Polri," jelas H. Sutarmidji.
Sementara
itu, Kapolda Kalbar menjelaskan pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri akan
menurunkan 800 personil dari jajaran Polda Kalbar dan ratusan personil lainnya
dari setiap Polres yang ada di Kalbar, personil TNI, dan pos pengamanan, guna
mengamankan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
"Untuk
Pos Pengamanan yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos
terpadu, masih dalam tahap rapat koordinasi untuk menentukan jumlah pos.
Sebanyak 800 personel dari Polda Kalbar akan dilibatkan, belum termasuk
personil TNI dan pemda. Personil dari polres-polres yang ada di Kalbar juga
akan dikerahkan. Mereka akan mengkaver beberapa titik, seperti tempat keramaian
(mall dan pusat perbelanjaan lainnya), kemudian permukiman yang ditinggal mudik
oleh pemiliknya," ujar Irjen Pol. Drs. Suryanbodo Asmoro, M.M.
Beberapa
tempat akan menjadi titik sentral pengawasan karena tingginya mobilitas
masyarakat, diantaranya terminal keberangkatan dan kedatangan Bandara Supadio,
Pelabuhan Dwikora Pontianak, pelabuhan sungai, dan terminal darat. (ian/tim
liputan).
Editor :
Heri