![]() |
Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I, M.H., |
Hal tersebut
diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes.,
saat memberikan sambutan dan arahan pada acara Musyawarah Perencanaan
Pembangunan RKPD Kabupaten Sambas Tahun 2023 secara virtual di Ruang Analisis
Data Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada hari Kamis (24/03/2022).
Berbagai
upaya harus terus dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu
upaya yang harus dilakukan yakni dengan mengendalikan penyebaran pandemi
COVID-19 melalui percepatan vaksinasi.
"Berdasarkan
data hari Minggu tanggal 6 Maret 2022, cakupan vaksinasi dosis I di Kabupaten
Sambas mencapai 83,74 persen, cakupan vaksinasi dosis II telah tercapai sebesar
59,40 persen, sedangkan vaksinasi dosis III (Booster) baru tercapai 4,68 persen.
Upaya percepatan vaksinasi ini harus terus dilaksanakan melalui kolaborasi
berbagai lembaga atau organisasi dan perusahaan," papar Sekda Prov Kalbar.
Selanjutnya,
persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sambas tahun 2021 sebesar 7,66 persen,
menurun dibandingkan tahun 2020 sebesar 7,70 persen dan lebih tinggi dari angka
kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat sebesar 7,15 persen. Upaya Pengentasan
Kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi dengan melibatkan berbagai
pihak.
"Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) harus terus mensinergikan
berbagai program penanggulangan kemiskinan yang tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah daerah, namun juga dilakukan oleh beberapa lembaga non profit, CSR
perusahaan, dan kelompok organisasi masyarakat. Disamping itu, perbaikan data
penduduk miskin by name by address harus terus dilakukan agar bantuan yang
diberikan oleh pemerintah tepat sasaran menyasar kelompok-kelompok rumah tangga
yang memang harus menerimanya," ujar dr. Harisson, M.Kes.
Selain itu,
Indikator makro lainnya yakni Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Pada Tahun
2021 TPT Kabupaten Sambas menunjukkan angka sebesar 3,97 persen naik
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,71 persen dan berada dibawah Tingkat
Pengangguran Provinsi sebesar 5,82 persen.
Guna terus
mengurangi tingkat pengangguran saat ini di Kota Pontianak telah dibangun
Gedung Pusat Sertifikasi Tenaga Kerja yang dibangun melalui APBD Provinsi
Kalimantan Barat. Dengan adanya gedung sertifikasi ini diharapkan para pencari
kerja mampu meningkatkan kualitas dan keahlian yang disertai dengan Sertifikasi
Keahlian yang dapat berguna dalam persaingan mendapatkan pekerjaan.
Di sisi
lain, untuk mengurangi tingkat pengangguran diharapkan program-program
pembangunan di daerah agar dapat menggunakan pola padat karya dengan
menggunakan tenaga pekerja masyarakat lokal. Sehingga, selain mendorong
partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga dapat membantu masyarakat
mendapatkan pekerjaan.
Dijelaskannya,
Indikator selanjutnya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian IPM
Kabupaten Sambas pada Tahun 2021 adalah sebesar 67,10 berada dibawah capaian
Provinsi sebesar 67,90. Pencapaian IPM pada tahun 2023 merupakan Prioritas
Provinsi yang telah disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal
RKPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 yang lalu.
"Upaya
meningkatkan IPM harus dilakukan secara bersama-sama baik pada level
pemerintahan Desa, Kabupaten Hingga Provinsi. Kita menyadari bahwa Kualitas
Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat masih cukup rendah dilihat dari Dimensi
Pendidikan, Dimensi Kesehatan maupun Dimensi Standar Hidup Layak. Sehingga
fokus terhadap penanganan ketiga dimensi tersebut menjadi bagian dari Prioritas
Pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2023 nanti," tutup dr.
Harisson, M.Kes.
Sementara
itu, Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I, M.H., mengungkapkan laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Sambas pada tahun 2021 sudah mulai membaik dan meningkat
menjadi 4,37 persen. Hal ini menunjukan bahwa perekonomian di Kabupaten Sambas mulai kembali pulih, walaupun masih
berada di bawah rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat
yang sebesar 4,78 persen.
"Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas diharapkan dapat terus meningkat dan
berdampak
positif bagi
penurunan angka kemiskinan dan pengangguran yang saat ini masih cukup
tinggi," harap Bupati Sambas.
Salah satu
sektor unggulan untuk mengangkat kembali pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas
adalah sektor pertanian.
"Melalui
program unggulan yakni Program One Village One Product (OVOP) yang didukung
dengan sinergi program lainnya,yakni program di bidang infrastruktur dan
perdagangan, maka diharapkan sektor pertanian dapat lebih maju dan menjadi
bangkit pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sambas," kata Satono. (tim
liputan/ian).
Editor :
Heri K