Gencarnya Vaksinasi Jadi Kunci Meningkatnya Perekonomian Kabupaten Sambas

Editor: Redaksi author photo
Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I, M.H., 
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas Tahun 2021 menunjukkan nilai yang cukup baik, yakni tumbuh sebesar 4,37 persen jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya yang terkontraksi sebesar -2,02 persen akibat pandemi COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., saat memberikan sambutan dan arahan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD Kabupaten Sambas Tahun 2023 secara virtual di Ruang Analisis Data Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada hari Kamis (24/03/2022).

Berbagai upaya harus terus dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya yang harus dilakukan yakni dengan mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19 melalui percepatan vaksinasi.

"Berdasarkan data hari Minggu tanggal 6 Maret 2022, cakupan vaksinasi dosis I di Kabupaten Sambas mencapai 83,74 persen, cakupan vaksinasi dosis II telah tercapai sebesar 59,40 persen, sedangkan vaksinasi dosis III (Booster) baru tercapai 4,68 persen. Upaya percepatan vaksinasi ini harus terus dilaksanakan melalui kolaborasi berbagai lembaga atau organisasi dan perusahaan," papar Sekda Prov Kalbar.

Selanjutnya, persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sambas tahun 2021 sebesar 7,66 persen, menurun dibandingkan tahun 2020 sebesar 7,70 persen dan lebih tinggi dari angka kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat sebesar 7,15 persen. Upaya Pengentasan Kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi dengan melibatkan berbagai pihak.

"Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) harus terus mensinergikan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, namun juga dilakukan oleh beberapa lembaga non profit, CSR perusahaan, dan kelompok organisasi masyarakat. Disamping itu, perbaikan data penduduk miskin by name by address harus terus dilakukan agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah tepat sasaran menyasar kelompok-kelompok rumah tangga yang memang harus menerimanya," ujar dr. Harisson, M.Kes.

Selain itu, Indikator makro lainnya yakni Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Pada Tahun 2021 TPT Kabupaten Sambas menunjukkan angka sebesar 3,97 persen naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,71 persen dan berada dibawah Tingkat Pengangguran Provinsi sebesar 5,82 persen.

Guna terus mengurangi tingkat pengangguran saat ini di Kota Pontianak telah dibangun Gedung Pusat Sertifikasi Tenaga Kerja yang dibangun melalui APBD Provinsi Kalimantan Barat. Dengan adanya gedung sertifikasi ini diharapkan para pencari kerja mampu meningkatkan kualitas dan keahlian yang disertai dengan Sertifikasi Keahlian yang dapat berguna dalam persaingan mendapatkan pekerjaan.

Di sisi lain, untuk mengurangi tingkat pengangguran diharapkan program-program pembangunan di daerah agar dapat menggunakan pola padat karya dengan menggunakan tenaga pekerja masyarakat lokal. Sehingga, selain mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga dapat membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan.

Dijelaskannya, Indikator selanjutnya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian IPM Kabupaten Sambas pada Tahun 2021 adalah sebesar 67,10 berada dibawah capaian Provinsi sebesar 67,90. Pencapaian IPM pada tahun 2023 merupakan Prioritas Provinsi yang telah disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 yang lalu.

"Upaya meningkatkan IPM harus dilakukan secara bersama-sama baik pada level pemerintahan Desa, Kabupaten Hingga Provinsi. Kita menyadari bahwa Kualitas Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat masih cukup rendah dilihat dari Dimensi Pendidikan, Dimensi Kesehatan maupun Dimensi Standar Hidup Layak. Sehingga fokus terhadap penanganan ketiga dimensi tersebut menjadi bagian dari Prioritas Pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2023 nanti," tutup dr. Harisson, M.Kes.

Sementara itu, Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I, M.H., mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas pada tahun 2021 sudah mulai membaik dan meningkat menjadi 4,37 persen. Hal ini menunjukan bahwa perekonomian di Kabupaten  Sambas mulai kembali pulih, walaupun masih berada di bawah rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat yang sebesar 4,78 persen.

"Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas diharapkan dapat terus meningkat dan berdampak

positif bagi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran yang saat ini masih cukup tinggi," harap Bupati Sambas.

Salah satu sektor unggulan untuk mengangkat kembali pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas adalah sektor pertanian.

"Melalui program unggulan yakni Program One Village One Product (OVOP) yang didukung dengan sinergi program lainnya,yakni program di bidang infrastruktur dan perdagangan, maka diharapkan sektor pertanian dapat lebih maju dan menjadi bangkit pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sambas," kata Satono. (tim liputan/ian).

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini