Forum Komunikasi Mahasiswa Darun Nasyiin Gelar Mubes Di Sekretariat IKBM

Editor: Redaksi author photo
Forum Komunikasi Mahasiswa Darun Nasyiin
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Forum Komunikasi Mahasiswa Darun Nasyiin (FKMD) Kalimantan Barat menggelar Musyawarah Besar (Mubes) di Sekretariat Ikatan Keluarga Besar Madura, Tanjung Hilir Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Sabtu (4 Desember 2021)

Kegiatan berlangsung dengan khidmat dan meriah, dihadiri oleh Dewan Penasehat FKMD, Gus Ainun Najib, M.Ag yang juga merupakan Ketua Yayasan Al Ikhsan Pondok Pesantren Darun Nasyiin. Turut hadir juga berbagai Organisasi lintas kemahasiswaan dari berbagai Pondok Pesantren, Demisioner FKMD, Kepala Desa Sungai Segak Bapak Syarif dan seluruh pengurus FKMD.

Dalam sambutannya Abdusshamad selaku ketua panitia menuturkan, Antusias semangat pengurus tahun ini sangat luar biasa, sehingga dalam pencalonan ketua umum, sampai mampu mencapai empat kandidat.

"Tahun ini luar biasa, persaingan empat kandidat calon untuk menjadi ketua umum FKMD lumayan banyak," Tuturnya.

Senada hal tersebut disampaikan Nur Yahya selaku Ketua Umum FKMD, permohonan maafnya jika selama masa kepengurusan tidak begitu maksimal dalam menjalankan tugas.

"Dalam perjalanan kepengurusan kami tentu banyak yang belum maksimal, dan kami mohon maaf atas kekurangan itu," Ungkapnya

Lebih lanjut, ia berharap untuk kepengurusan yang akan berlangsung setelah nya mampu memberikan kontribusi yang baik untuk organisasi dan pesantren.

"Harapan kami, kepengurusan berikutnya mampu memberikan ide, inovasi dan gagasan untuk kemajuan FKMD dan Darunnasyiin,” ungkapnya.

Sementara itu Dewan Penasehat FKMD, Gus Ainun Najib dalam sambutannya berpesan, semangat dan kesolidan FKMD dalam menjalankan organisasi harus lebih di tingkatkan dan tidak kendor.

"Jangan sampai semangat FKMD semakin surut dalam menjalankan organisasi, kesolidan harus tetap terjalin antar sesama" Pesannya.

Tidak hanya itu, Kiai muda yang juga merupakan Ketua Yayasan Al-Ikhsan Pondok Pesantren Darun Nasyiin itu berpesan, supaya mahasiswa tetap mempertahankan nilai kesantrian nya sewaktu mengenyam ilmu di Pondok Pesantren, dan tidak terpengaruh dengan budaya ibadah yang akan mengubah sewaktu dipelajari di Pesantren.

 

"Tetaplah menjadi santri meski berstatus mahasiswa seperti waktu berada di pesantren harus tetap dipertahankan hingga keluar, dan jangan sampai mengubah budaya ibadah yang pernah diajari sewaktu berada di Darun Nasyiin,” pungkasnya. (somad).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini