Hery Kurdy, S.IP |
Hal tersebut
disampaikan Hery Kurdy, S.IP seorang Pengusaha dan saat ini menjabat sebagai
Anggota DPRD Kota Pontianak kepada sejumlah awak media yang menemuinya di ruang
kerjanya.
“Saya
sebagai pemuda Kalimantan Barat prihatin dengan kondisi ini. Kalbar hanya mampu
berada di posisi 25 klasemen akhir perolehan medali dengan raihan 3 emas, 5
perak dan 6 perunggu. Berbeda dengan perolehan pada PON XIX-2016 Jawa
Barat. Saat itu perolehan medali
berjujmlah 30 dengan rincian 6 medali emas, 8 perak dan 16 perunggu,” ujarnya.
Menurutnya
kegagalan KONI untuk mempertahankan perolehan medali pada PON XX 2021 di Papua,
perlu dievaluasi secara menyeluruh selaku pengelola dana APBD Kalbar, agar
tidak timbul persepsi negative saling mencari kesalahan antara KONI dan
Pengprov Kalimantan Barat.
“Berdasarkan
pengamatan saya hingga saat ini belum ada evaluasi terhadap tim PON XX
Kalimantan Barat atas hasil yang diperoleh,” ujarnya lagi.
Hery Kurdy
berharap kedepannya KONI Kalimantan Barat, harus mempunyai program yang jelas
tentang pembinaan jangka panjang, menengah dan pendek untuk menciptakan
atlet-atlet yang mempunyai daya saing di kancah Nasional maupun Internasional.
“Ini yang
menjadi dasar saya untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Umum KONI Provinsi
Kalimantan Barat dan akan memperjuangkan dalam pemilihan atau bidding untuk
dapat menjadi tuan rumah PON XXII - 2028,” ujar Hery Kurdy.
Dirinya yang
saat ini Pengusaha dan menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Pontianak, tentunya
memahami bagaimana menggiring dan memperjuangkan alokasi anggaran olahraga
untuk sarana dan prasarana, termasuk
perbaikan tempat latihan olahraga yang sudah ada serta pembenahan tempat
olahraga masyarakat. (tim liputan).
Editoe : Aan