Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito |
Kedatangan Kepala
BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito di Bandara Tebelian Sintang disambut oleh oleh
Jajaran Forkopimda Kabupaten Sintang beserta tiga orang kepala daerah, yaitu
Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med., P.h, Bupati Melawi, H. Dadi
Sunarya Usfa Yursa dan Bupati Sekadau, Aron, S.H.
Kepada
Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito, Dandim 1205/Sintang, Letkol Inf Kukuh
Suharwiyono menyampaikan, bahwa dalam 50 hari terakhir di Kabupaten Sintang
sudah terjadi dua kali banjir, pada awal Oktober banjir bertahan hingga 2
minggu dan di akhir Oktober terjadi banjir kembali dengan dampak yang lebih
besar hingga hari ini, yang mana ini diakibatkan dari pertemuan arus sungai
Kapuas dan Melawi, serta ditambah curah hujan tinggi di kedua Kabupaten
tersebut.
"Pemda
Sintang sudah bergerak cepat dengan menindaklanjuti pendirian pos-pos siaga,
posko pengungsian, dapur umum, posko kesehatan sejak pertama kali banjir
terjadi, pada tanggal 30 Agustus Kabupaten Sintang sudah menetapkan status
siaga darurat yang mana kemudian di tanggal 5 Oktober 2021 ditetapkan status
tanggap darurat yang diperpanjang hingga 16 November, dan kami juga sudah
membentuk Komando tanggap darurat penanganan bencana alam pada tanggal 05
November 2021," ujarnya.
Dandim
menjelaskan, bahwa ada 12 Kecamatan dari 14 Kecamatan yang terdampak, dengan
total 35117 Kk dan 140468 jiwa terdampak dengan ketinggian air 30 cm sampai 230
cm.
Ditambahkan
oleh Dandim, dampak banjir juga terjadi pada penerangan dan air bersih, serta
kegiatan belajar mengajar juga sudah di berhentikan untuk sementara waktu.
Personel yang sudah disiapkan dalam penanganan ini mulai dari TNI-Polri, dan
unsur Pemda termasuk Basarnas BPBD dan lainnya.
"Terima
Kasih Bapak, karena 2 hari yang lalu bantuan dari BNPB sudah kami terima, Pemda
Sintang melakukan secara maksimal, melaksanakan penanganan bencana banjir
dengan mengutamakan penyelamatan jiwa manusia, saran kami kepada pemerintah
untuk memberikan dukungan mendesak dengan memaksimalkan penanggulangan bencana
banjir di Kabupaten Sintang," ucapnya.
Sementara,
Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito saat memberikan arahannya menyampaikan,
bencana yang saat ini melanda Kalbar adalah Bencana Hidrometeorologi basah yang
dapat ditanggulangi dengan berbagai cara salah satunya pengelolaan tata ruang.
"Banjir
yang terjadi di wilayah Sintang, Melawi, Sekadau, Sanggau akibat curah hujan
tinggi dan faktor Lalina, agar tidak kembali berulang, perlu langkah-langkah
tepat yang diambil pimpinan daerah," ungkapnya.
Selanjutnya
juga menyampaikan, sesuai prakiraan cuaca hujan masih terjadi sampai bulan
Februari 2022, oleh karena itu Ia sudah perintahkan BPBD seluruh Indonesia
untuk bersiaga menghadapi bencana, dan melakukan pencegahan jangka sedang dan
jangka panjang, yang paling penting untuk menjadi fokus utama adalah
keselamatan dan ketersediaan kebutuhan pokok.
"Ini
menjadi tugas kita semua, terutama pimpinan daerah, kolaborasi menjadi kunci
dalam mengatasi semua masalah, libatkan banyak pihak, posko-posko yang sudah
didirikan harus saling bekerja sama," tegasnya. (tim liputan).
Editor : Aan