Abdul Jamil Al-Rasyid |
Setiap orang
di dunia ini pernah merasakan kesedihan. Kesedihan juga bisa dikatakan penyakit
karena kesedihan ini. Bisa saja berlarut-larut dilakukan oleh seseorang,
berlebihan menanggapi sesuatu yang sedih, bisa saja menguras tenaga, pikiran,
emosional seseorang.
Sedangkan
mental ialah keadaan sejahtera dari psikis seseorang, mampu menanggulangi
tekanan hidup bagi seseorang, mampu mengembalikan diri dan menempatkan diri
bermanfaat bagi lingkungan.
Mental juga
merupakan perasaan seseorang, cara berpikir seseorang, jiwa emosional seseorang
serta aktivitas jiwa dalam diri seseorang. Mental manusia tentu berubah-ubah
seiring berjalannya waktu.
Manusia
tentu memiliki tekanan tersendiri untuk dirinya. Disinilah mental kita akan
diuji, apabila kita melalui tekanan ini, bisa dikatakan mental kita sudah baik,
begitu juga sebaliknya.
Kesedihan
dan mental itu mempunyai hubungan, karena kesedihan bisa membuat mental
seseorang menjadi down, panik, risau, galau dan lainnya.
Seseorang
yang down akibat kesedihan menyebabkan efek terhadap dirinya sendiri. Misalnya orang
tersebut yang biasanya ceria, sekarang malah sebaliknya. Bisa jadi efek ini
disebabkan oleh kesedihan yang begitu mendalam bagi mental seseorang.
Mental Berkaitan
Dengan Diri Seseorang Yang Bisa Saja Merubah Watak Seseorang
Apabila
seseorang menjadi sedih akibat dari suatu masalah. Tentu kesedihan ini
berpengaruh terhadap dirinya. Manusia tentu pernah merasakan kecewa terhadap
orang lain, bisa jadi dengan kekecewaan itu, akibat terlalu dipikirkan, akan
membuat mental seseorang menjadi down.
Apabila
mental sudah down, maka untuk makan saja sudah tidak ada nafsu, cemas ketika
kemana-mana, murung, dan sering termenung.
Kesedihan
manusia acapkali dirasakan ketika manusia memiliki hubungan dengan manusia
lainnya. Apalagi sekarang seseorang tentu memiliki perasaan cinta terhadap
lawan jenisya. Jangan salah orang yang paling kita sayangi misalnya bisa
membuat mental kita down, karena ini kita tentu menjaga-jaga agar mental kita
tidak down. Mental sama seperti perasaan, ketika senang ikut senang dan ketika
kita sedih bisa saja ikut sedih.
Seseorang
yang sudah acapkali memiliki masalah dengan mentalnya, tentu dia merasakan
perasaan tersebut. Oleh karena itu seseorang yang kena mental terhadap
berhubungan dengan lawan jenisnya misalnya maka hal ini tentu memiliki efek
tersendiri terhadap dirinya.
Seseorang
yang sudah dikecewakan oleh orang yang paling disayangi misalnya, akan membuat
diri orang tersebut tidak mau berhubungan dengan lawan jenisnya lagi. Karena
hal ini bisa dikatakan efek dari mental down. Efek ini bisa saja lama dan bisa
juga sebentar karena tergantung bagaimana seseorang itu menyikapinya.
Seseorang
hidup diatas dunia, tidak mau jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua
kalinya. Oleh karena itu sebagian orang yang pernah merasakan mental down
akibat kesedihannya, tentu memiliki pandangan tersendiri terhadap sesuatu yang
dihadapinya.
Seperti
kesedihan akibat hubungan dengan lawan jenisnya, misalnya seseorang tidak mau
lagi berhubungan karena menurut pemikirannya untuk apa kita berhubungan, toh
akhirnya sama saja. Hal ini bisa saja berakibat positif dan juga negatif.
Tergantung bagaimana seseorang menilai orang tersebut.
Mental tentu
bisa saja menceritakan sifat seseorang, seseorang yang mentalnya sedang down
biasanya cemas, murung dan bisa dilihat dari dirinya. Rasa takut tentu ada
ketika mental kita down, pikiran kita bisa saja dicuci oleh apa yang membuat kita sedih.
Oleh karena
itu mental itu tidak bisa dibuat-buat karena berhubungan dengan psikis seseorang.
Seseorang yang bersedih maka mentalnya disitu diuji. Tidak ada orang yang kuat
akibat mental down. Setiap orang bisa saja merasakan mental down. Mental down
akibat kesedihan tidak bisa dinormal-normalkan dalam kehidupan. Orang yang kena
mental, tetap kena mental karena mental adalah perasaan.
Hubungan
antara kesedihan dan mental tentu ada. Kesedihan adalah perasaan, oleh karena
itu, seseorang memiliki mental yang kuat tergantung perasaan dirinya. Perasaan
membawa mental seseorang ke mana dia mau.
Peristiwa
yang terjadi di dunia nyata misalnya kesedihan adalah efek yang sering membuat
seseorang kena mental. Pemulihan dari penyakit ini tentu tidak ada obat resep
dokternya karena obatnya itu diri kita sendiri, ada yang lama kena mentalnya
ada juga yang sebentar, ada juga yang lama, tergantung cara berpikir seseorang
sampai kapan kita sedih ini.
Untuk itu seseorang yang pernah mengalami mental down, tentu berjaga-jaga terhadap peristiwa apa yang akan dilaluinya. Untuk itu kita berusaha sekuat mungkin untuk memiliki mental sehat karena kita tidak mau sedih dan mental kita menjadi down.
(Penulis
adalah Abdul Jamil Al Rasyid Mahasiswa
Sastra Minangkabau FIB Unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman Sumatera
Barat Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Patamuan Tandikek).
Editor : Aan