Rektor UIN Antasari Banjarmasin bersProf. Zaenuddin Hudi Prasojo, MA, MAama |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Rektor UIN Antasari Banjarmasin Periode 2021-2026 sekaligus Prof Mujiburrahman, MA berbagi tips menulis dalam agenda “Jumpa Penulis dan Karyanya” kepada para peserta Borneo Undergraduate Academic Forum yang diselenggarakan di Aula Syekh A.Rani Mahmud IAIN Pontianak.
Hadir dalam
kegiatan tersebut Wakil Rektor III IAIN Pontianak Dr. Abdul Mukti Rouf.MA,
Prof. Zaenuddin Hudi Prasojo, MA, MA dan Prof Ibrahim, MA yang keduanya Guru
Besar di lingkungan IAIN Pontianak.
Dalam
kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa di gedung inilah (Suekh A.Rani Mahmud)
BUAF sebagai forum akademik bagi mahasiswa pertama kali diluncurkan pada tahun
2016 lalu. Ia berharap bahwa kedepan BUAF dapat lebih baik dengan
kegiatan-kegiatan yang bervariatif.
Dirinya
mengungkapkan bahwa sat ini kecendrungan mahasiswa lebih memiliki minat baca
terhadap media sosial dibandingkan buku-buku yang berkualitas yang kini sudah
mulai diabaikan. Ini tentu sangat berbahaya di tengah arus tsunami informasi
saat ini meskipun sudah banyak buku-buku elektronik bertebaran di dunia maya.
Padahal menurutnya, syarat menjadi penulis yang baik adalah diantaranya menjadi
pembaca yang baik melalui membaca buku-buku berkualitas dan menelaah literatur.
“Buku-buku
kolom kumpulan tulisan GusDur, Mahbub Djunaidi, Goenawan Muhammad, dan
Jalaluddin Rahmat adalah diantara buku yang menjadi inspirasi saya dalam
kepenulisan khususnya dalam menulis kolom” ujar pria yang juga aktif menulis di
Banjarmasin Post ini.
Menurutnya,
membaca adalah level kemampuan berbahasa tertinggi setelah mendengarkan,
melihat dan membaca.
Ia
mengungkapkan bahwa seorang penulis hendaknya perlu memperhatikan siapa
pembacanya. Semakin dekat dengan realitas yang dihadapi oleh si Pembaca
danmenggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami maka tulisan kita mudah
diterima oleh pembaca. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang
penulis apabila dapat menginspirasi pembacanya./
Ia juga
mengungkapkan bahwa menulis itu adalah salah satunya dengan melakukan kegiatan
menulis secara terus menerus dan konsisten.
“Saya
teringat pesan guru saya Abah Guru Sekumpul yang mengatakan bahwa “Istiqomah
itu lebih baik daripada 1000 karomah”. Berangkat dari sinilah saya aktif
menulis kolom di Banjarmasin Post yang terbit setiap hari Senin sejak tahun
2009 yang ini sudah diterbitkanmenjadi 5 buah buku” ujarnya.
Ia
menambahkan bahwa menulis merupakan aktivitas memproduksi gagasan dalam bentuk
kata-kata yang terstruktur. Menulis menurutnya dapat melatih kepekaan hari dan
nalar seseorang atas realitas yang terjadi baik di dunia nyata maupun dunia
maya serta bahan-bahan bacaan yang dimiliki ditambah hasil renungan dan
refleksi.
Kegiatan
tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi yang diikuti secara antusiasi oleh
para peserta. Prof Mujiburrahman juga berkenan membagikan dua buku terbarunya
yakni “Sihir Gawai” dan “Glokalisasi, Banjarmasin, Islam Nusantara dan Dunia”
kepada para peserta aktif yang memberikan pertanyaan dan tanggapan dalam sesi
diskusi tersebut.
BUAF sendiri
merupakan forum pertemuan ilmiah tingkat sarjana dan calon sarjana, yang
terbentuk tahun 2016. Kelahiran BUAF sebagai salah satu forum akademis ilmiah
terbentuk atas prakarsa 4 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se –
Kalimantan, yakni IAIN Pontianak, UIN Antasari Banjarmasin, IAIN Palangkaraya,
serta IAIN Samarinda.
Pada
mulanya, BUAF hadir sebagai forum ilmiah yang disiapkan khusus bagi para
mahasiswa dan calon sarjana dari 4 PTKIN se – Kaimantan, guna menyiapkan wadah
desiminasi hasil kajian dan penelitian mahasiswa dan calon sarjana dalam bentuk
tulisan dan presentasi ilmiah.
BUAF V IAIN
Pontianak kali ini diselenggarakan dengan mengangkat tema “People and Science
In The Covid-19 Pandemic Outbreak” diselenggarakan sejak 12-14 Oktober 2021.(Maulidah).
Editor : Aan