Reaksi Cepat Crash Team Lanud Supadio Dalam Penyelamatan Kecelakaan Pesawat |
Hal tersebut
tampak pada gelaran latihan Crash Team sebagai upaya aksi penyelamatan pesawat yang mengalami accident
atau incident, untuk menghindari kerugian yang lebih besar baik personel dan
materiil, latihan ini dilaksanakan di taxy way (E/F) Lanud Supadio pada hari
Selasa (19/10/2021).
Hal itu
disampaikan Kasiopslat Lanud Supadio, Letkol Pnb. Leo Dumatubun disela-sela
pelaksanaan latiahan, Ia mengatakan bahwa dengan diselenggarakannya latihan ini
secara objektif, bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan kecepatan Crash Team Lanud Supadio dalam penanganan
accident atau incident pesawat Hawk-100/200 milik Skadron Udara I.
“Merefresh
dan meningkatkan kemampuan personel yang terlibat, seperti unsur SAR Paskhas,
unsur medis, unsur Base Operation, unsur Pemadam Kebakaran dan unsur Pengamanan,
kemudian kata Leo, dapat menyiapkan
seluruh personel tersebut dan siap melaksanakan tugasnya apabila terjadi accident
atau incident di wilayah Lanud Supadio,” jelasnyanya.
Letkol Pnb.
Leo Dumatubun juga menjelaskan bahwa latihan crash team ini dilaksanakan
langsung di lapangan dengan skenario latihan yaitu simulasi pesawat Hawk
Skadron Udara I mengalami hyd fail, anti skid fail diikuti fire warning light
menyala, setelah landing di runway 15 hard breaking menyebabkan R/Main
Whell deflated sehingga menyebabkan
runway block dan pilot mengalami memar.
Lebih
jelasnya kasiopslat juga mengatakan
diawali berita informasi dari Base Operation Dinas Operasi bahwa ada kejadian
pesawat Hawk yang telah mengalami kecelakaan accident atau incident kemudian
sebagian pesawat terbakar, maka diperlukan reaksi cepat atau penanganan
penyelamatan.
“Yang
pertama dilakukan adalah tetap mengutamakan fungsi Safety setiap unsur
penugasan Crash team, dengan diawali
fungsi tugas unsur Pemadam Kebakaran untuk mematikan api pada bagian pesawat
yang terbakar, apabila kondisi engine pesawat masih hidup maka fungsi SAR
melaksanakan shutdown engine, selanjutnya pilot pesawat yang berada di cocpit
dievakuasi oleh SAR dari Yonko 465 Paskhas, kemudian melaksanakan Evakuasi
Medis oleh Dukungan Kesehatan para tenaga medis RSAU dr. Mohammad Sutomo
terhadap pilot untuk pertolongan lebih lanjut,” ungkapnya.
Adapun unsur
Satpom, Intelijen dan Penerangan Lanud Supadio melaksanakan fungsi tugas
pengamanan alutsista dan mencegah kebocoran informasi dari pihak yang tidak
bertanggungjawab yang melihat atau mengupload terjadinya peristiwa tersebut.
“Dalam
latihan Crash Team ini jumlah personel yang terlibat sedikitnya 50 orang,”
pungkas Kasiopslat. (dens97_ penspo/tim liputan).
Editor : Aan