![]() |
DR Adrianus Asia Sidot |
Seminar Politik
menghadirkan pengamat Politik Universitas Tanjungpura (Untan), DR Jumadi, Prof.
Eddy Suratman, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
Daerah Pemilihan Kalbar 2, DR Adrianus Asia Sidot.
Dalam pemaparanya Anggota DPR RI Dapil Kalbar 2 DR.
Adrianus Asia Sidot mengatakan, seorang kader Golkar yang bisa kita majukan
menjadi calon pemimpin Kalbar tahun 2024 mesti punya prestasi, integritas,
kompetensi dan royalitas.
"Loyalitas bukan hanya Partai Golkar
jusru kepada amanat perjuangan Golkar dan yang perlu di perjuangan untuk
kepentingan rakyat. Kita inggin tidak lagi menjadi partai pendukung penguasa
tapi jusru kita yang membuat kebijakan. Sehingga bisa meimplementasikan dokrin
karya perkaryaan dan visi misi Partai Golkar," harapnya.
"Dia mesti punya pengetahuan dan
pemahaman yang utuh karena Kalbar salah satu Provinsi satu setengah pulau jawa
sangat luas, memiliki potensi-potensi di laut, pulau-pulau terpencil garis
pantai, daerah pedalaman, daerah perbatasan semua punya potensi," katanya.
Adrianus Asia Sidot menambahkan, kita
punya potensi yang luar biasa, Perusahaan Crude Palm Oil (CPO) kita nomor
dua sementara ini kita tidak dapat bagi hasil pajak eksport CPO, karena tidak
meliki pelabuhan untuk mengeksport CPO kita.
Lanjutnya, kalau CPO kita
diolah di Kalimantan Barat banyak hal positif yang bisa kita dapat, pembukaan
lapangan kerja, ahli teknologi, pendapatan daerah meningkat itu baru satu aspek
saja.
"Golkar juga mensyaratkan satu syarat mampu membangun
jaringan, sistim kerja sekarang jusru di era digital networking paling
utama," terangnya
Di tempat yang sama ketua
panitia seminar politik DR. H. Edy R Yacoub, M.Si mengatakan, tadi yang suda
mengikuti seminar mudah-mudahan mereka mendengar dari berbagai narasumber
berbagai prospektif kajian yang di dapat hari ini.
"Kita melihat selama ini siapapun figur-figur tokoh
politik atau tokoh masyarakat yang punya fabilitas tinggi, yang masyarakat
harapkan pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat," ungkap Edy R Yacoub.
"Kreteria-kreteria terntu kualitas
diri, kalau seorang pemimpin tidak berkualitas tentulah dalam menentukan
kebijakan, kita harapkan pemimpin yang berkualitas dan punya kapasitas yang
tinggi," pungkasnya. (yal/tim liputan).
Editor : Aan