KALBARNEWS.CO.ID
(BALI) - Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional
(BNN) melakukan supervisi program bidang pencegahan yang menjadi prioritas
nasional dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika (P4GN). Pencegahan Narkoba Untuk Anak Dan Remaja Indonesia
Supervisi
dilakukan secara virtual kombinasi kepada instansi vertikal BNN di wilayah
provinsi (BNNP) dan Kabupaten/Kota (BNNK) melalui pelaksanaan pengembangan Soft
Skill, Remaja Teman Sebaya, serta Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang
dilakukan secara luring oleh Deputi Pencegahan BNN dan BNNP Bali sebagai tuan
rumah kegiatan tersebut.
Direktur
Informasi dan Edukasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, Drs. Iman Soemantri.,
M.Si., yang mewakili Deputi Pencegahan BNN, dalam sambutannya menyampaikan
bahwa program pencegahan yang berfokus
pada perkembangan anak-anak dan remaja merupakan hal yang sangat penting dalam
menghadapi perkembangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba.
Perkembangan
anak-anak dan remaja yang sehat dan aman dapat mendukung mereka dalam mewujudkan
bakat dan potensi sehingga dapat memberikan kontribusi kepada komunitas dan
masyarakat.
“Pencegahan
yang efektif berkontribusi secara signifikan terhadap keterlibatan positif
anak-anak, remaja, dan orang dewasa dengan sekolah, tempat kerja, dan masyarakat terutama di
lingkungan keluarga”, ujar Direktur Informasi dan Edukasi Deputi Pencegahan
BNN.
Oleh karena
itu dibutuhkan intervensi bidang pencegahan melalui program pengembangan soft
skill, remaja teman sebaya, dan program ketahanan keluarga anti Narkoba.
Dalam
pelaksanaannya, kegiatan pengembangan soft skill bertujuan agar anak remaja
atau siswa memiliki kesiapan untuk bersih dari Narkoba, menemukan kepercayaan diri dalam bersosialisasi,
sehingga akan memperkuat citra positif siswa.
Program yang
dilakukan oleh BNNP dan BNNK di wilayah kerja masing-masing ini menyasar SMP
dan SMU sederajat yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan
siswa.
Melalui
pelaksanaan kegiatan ini akan didapatkan data tentang karakteristik sekolah dan
siswa sehingga dalam pengembangannya akan diperoleh strategi yang lebih baik
untuk diaplikasikan pada tahun-tahun selanjutnya.
Dalam jangka
panjang pengembangan soft skill bermanfaat untuk kematangan pola pikir dan
mental serta kemampuan sebagai problem solver untuk diri siswa dan
lingkungannya.
Pada BNNP
Bali, program pengembangan soft skill dilakukan di lingkungan SMP Tunas Harapan
Jaya Denpasar yang berada di kawasan Desa Bersinar (Bersih Narkoba), Desa
Pemogan Denpasar, Bali.
Sub Koordinator
Pencegahan – Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNP Bali, Agung Witarini, mengatakan
bahwa pelatihan soft skill di SMP Tunas Harapan Jaya pada kesempatan ini
merupakan pelatihan ketiga yang diberikan oleh BNNP Bali.
“Pada
pertemuan ketiga ini, para peserta yang merupakan pihak sekolah bersama siswa/i
SMP Tunas Harapan Jaya akan mendapatkan pengarahan dari Deputi Pencegahan BNN
serta diberikan pelatihan public speaking dan pengetahuan tentang bahaya
penyalahgunaan Narkoba”, ujar Agung Witarini dalam pemaparannya tentang teknis
pengembangan pelatihan soft skill yang dilakukan oleh BNNP Bali.
Sementara
itu, tak jauh berbeda dengan pengembangan soft skill, pada kegiatan pencegahan
lainnya yaitu Remaja Teman Sebaya dilakukan melalui pelatihan keterampilan bagi
remaja dan penguatan remaja teman sebaya sehingga dapat terhindar dari
penyalahgunaan Narkoba.
Perkembangan
remaja tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga saja, melainkan
lingkungan di luar keluarga. Remaja bersekolah cenderung akan berkembang
mengikuti lingkungan di sekolahnya, yaitu teman sebayanya. Begitu juga dengan
pertemanan diluar sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa teman sebaya membawa
pengaruh luar biasa bagi perkembangan anak, baik positif maupun negatif.
Pada program
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, BNN memberikan penguatan kepada keluarga
melalui pendidikan anti Narkoba untuk meningkatkan daya tangkal dari ancaman
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
Program ini
berdampak signifikan pada peningkatan kemampuan parenting orang tua,
peningkatan resiliensi anak, serta penurunan perilaku negatif anak.
Direktur
Informasi dan Edukasi Deputi Pencegahan BNN berharap, meskipun kegiatan
supervisi program pencegahan ini tidak dilakukan melalui tatap muka secara
langsung dengan BNNP dan BNNK lainnya, namun tidak semerta mengurangi semangat
Kita dalam melakukan P4GN untuk mewujudkan Indonesia Bersinar yang
dicita-citakan. (DND/humas dan protokol BNN RI).
Editor : Aan