Sepekan Berlalu, Begini Cerita KKL-DR Wilayah Pontianak Kota

Editor: Redaksi author photo
Mahasiswa KKL-DR IAIN Wilayah Pontianak Kota 1

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Pelaksanaan KKL-DR (Kuliah Kerja Lapangan Dari Rumah) IAIN Pontianak tahun 2021 masih sama seperti pelaksanaan KKL pada tahun 2020. Masih dalam situasi pandemic covid-19 yang mengharuskan pelaksanaan KKL terbatasi.

Dengan melaksanakan pembukaan pada (26/07) maka sudah resmi pelaksanaan KKL-DR 2021 dimulai. Untuk tahun ini, pelaksanaan KKL-DR diharuskan untuk memiliki program unggulan kelompok yang dimana, tiap-tiap kelompok harus memiliki program unggulan yang bermanfaat untuk sekitar wilayahnya.

Wilayah Pontianak Kota 1 dibimbing oleh Budiyono, M.Pd. Sebagai pembimbing, Budiyono memberikan penjelasan via WA, memberikan bimbingan terkait berbagai hal yang harus dilakukan mahasiswa dengan pertemuan tatap muka langsung.

Budiyono menyimpan harapan untuk peserta KKL-DR Pontianak Kota 1 dan peserta lainnya agar mahasiswa dapat mendekatkan diri dengan Masyarakat, mengidentifikasi problem dan memberikan sumbangan pemikiran maupun solusi meskipun dari hal-hal kecil.

"Sebagai mahasiswa yang sedang mengabdi kepada masyarakat, tentunya harus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, sering melakukan diskusi dan koordinasi bersama teman sekelompok, menjaga kekompakan, setiap problem segera dikomunikasikan dengan teman kelompok, korwil, pembimbing maupun panitia," jelas Budiyono.

Selain pembimbing, setiap kelompok memiliki 2 orang korwil (Koordinator Wilayah) yang dimana akan menjadi pengkoordinir pelaksanaan KKL-DR selama 40 hari. Salah satu korwil, Rachmad Aryanto Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan agama Islam menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi yang sudah dilakukan bersama kelompok adalah membagikan masker disekitar kawasan Pasar Tengah.

"Saya sebagai korwil sudah mengkoordinir bagaimana kegiatan ini akan dilaksanakan bersama-sama, Saya membantu teman-teman anggota yang lain biar bisa berkumpul untuk berdiskusi masalah terkait kegiatan program unggulan. Harapan saya dari kegiatan yang akan kita laksanakan bersama ini semoga sukses acaranya dan membuat masyarakat sekitar senang dengan adanya kegiatan yang kita laksanakan ini," tambah Rachmad.

Setelah mendiskusikan program unggulan, maka ditentukan pula struktur panitia. Ketua panitia program unggulan kelompok Wilayah Pontianak Kota 1, Irfan Alfiansyah Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah. Selama seminggu ini, Irfan Melaksanakan KKL di Masjid Babul Jannah dan Masjid Haqqul Yakin. Sebagai ketua panitia, Irfan menyebutkan bahwa untuk kesulitan masih ditahap normal.

"Akan tetapi hanya saya dari panitia sendiri masih kurang dalam menerima informasi-informasi baik dari informasi dari kelompok terpecah itu maupun informasi dari korwil. Sehingga dari panitia masih perlu pemantapan informasi dan perlu adanya kerja sama antara korwil dan panitia. Kesulitan belum ada, tetapi juga tidak mudah," tambah Irfan.

Kegiatan program unggulan yang dipilih oleh kelompok Wilayah Pontianak Kota 1 ini merupakan kolaborasi antara kegiatan yang bernuansa keislaman dan bernuansa kenegaraan.

Program unggulan tersebut adalah "Semangat Muharram dan Semangat kemerdekaan di Massa Pandemi."Irfan sangat berharap kegiatan ini berjalan dengan baik sehingga mendapat pula antusias partisipasi dari masyarakat sekitar.

Adapun cerita lain dari pelaksanaan KKL-DR 2021 ini adalah bentrok nya PKL (Praktek Kerja Lapangan) dengan KKL. Seperti yang dialami Anggun Citra Damayanti Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi syariah yang melaksanakan KKL sekaligus PKL. Menurut Anggun, dengan bentroknya kegiatan KKL dan PKL tentu menjadi beban berat yang harus dipikul.

"Problematika yang dirasakan adalah manajemen waktu. PKL nya dari jam 07.00-12.00, setelah itu dilanjutkan dengan KKL. Sedangkan biasanya untuk terjun ke masyarakat kebanyakan pagi. Apalagi KKL harus ada laporan kegiatan dan PKL juga walupun tidak masuk terus, namun tetap ada tugas yang harus dikerjakan," jelas Anggun.

sekaligus KKL sangat luar biasa karena dituntut harus bisa menjalankan kedua kegiatan tersebut dengan baik.

Selain Anggun yang terbebani antara PKL dan KKL, tentu ada cerita lain dari Hanifatul Kullataeni, Mahasiswa Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah yang melaksanakan KKL sambil bekerja. Hani bekerja di Rumah Qur'an daerah Kota Baru.

Hani bercerita bahwa selama seminggu ini melaksanakan KKL di beberapa tempat salah satunya di jalan Prof.M Yamin Gg. Sekadim, yaitu membantu mengajar anak-anak disana seperti mengajar pelajaran sekolah dan mengaji, kemudian Di Jalan Alianyang GG. Kurnia di Mushola Al Ilham yaitu membersihkan mushola tersebut, serta ikut membersihkan lingkungan disekitaran tempat tinggal di Jalan. Ilham. Dengan pelaksanaan KKL dan bekerja, Hani memiliki beban yang cukup berat.

"Rasanya tentunya luar biasa ya, karna dituntut harus bisa menjalankan kedua kegiatan tersebut dengan baik. Kalau lelah tentunya sudah pasti, tetapi ketika sudah bisa melaksanakan kedua kegiatan tersebut dengan baik tentunya ada kepuasan tersendiri. Karna memang kerja juga kerja ngajar, jadi ketika KKL harus ngajar jadi tidak ada rasa canggung ataupun bingung," tambah Hani.

Terakhir, Hani beranggapan bahwa KKL-DR 2021 memiliki kelebihan bahwa bisa lebih memahami keadaan lingkungan tempat tinggal sendiri, menghemat waktu dan biaya serta bisa lebih dekat lagi dengan tetangga disekitar tempat tinggal. Selain kelebihan, tentu memiliki kekurangan bahwa sulitnya mengadakan kegiatan yang harus melibatkan orang banyak. 

"Dengan pelaksanaan KKL-DR di situasi PPKM ini harus menaati peraturan pemerintah, kurangnya mendapatkan pengalaman baru dari luar daerah karena kan KKL-DR 2021 dilakukan dilingkungan domisili tempat kita tinggal," tutup Hani. (tim liputan).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini