ICRAF Lakukan Penelitian Lahan Gambut Di Kubu Raya |
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Kabupaten Kubu Raya memiliki lokasi tanah gambut yang cukup luas dibanding daerah lainnya hal ini kemudian membuat ICRAF Kalimantan melakukan penelitian terhadap lahan gambut tersebut.
World
Agroforestry Centre (ICRAF) merupakan lembaga penelitian, sehingga memang di
dalam cakupan kerjanya tidak seluas dan sedalam seperti lembaga-lembaga donor.
ICRAF Kalimantan
melakukan penelitian terhadap lahan gambut yang ada di Kabupaten Kubu Raya
khususnya, Karena kabupaten Kubu Raya dinilai
memiliki jumlah tanah gambut yang cukup luas dibanding daerah lainnya.
Penelitian
gambut tersebut pun bertujuan untuk mengetahui bagaimana untuk membimbing kaum
muda untuk menjaga ekosistem gambut.
Ditemui
langsung oleh Redaksi Kalbarnews.co.id Happy Hendrawan Selaku Koordinator ICRAF
Kalimantan Barat menjelaskan jika mereka adalah sarjana-sarjana yang memang
dilatih dan diajak bergabung bertujuan untuk melakukan penelitian terhadap
tanah gambut.
"Mereka
di sana kami ajak untuk meneliti selama 7 hari hidup bersama masyarakat desa ,
dan mereka berpindah dari satu desa ke desa lainnya, mereka melakukan
penelitian tersebut hampir selama 2 bulan untuk pindah dari desa ke desa
tersebut," Jelasnya Di Aula Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya , Pada Rabu
Pagi 7 Juli 2021.
Happy
Hendrawan juga menjelaskan jika para peneliti tersebut tetap menjalankan
protkes yang telah diterapkan oleh pemerntah terkait guna mencegah adanya
cluster baru virus pandemi covid-19.
"Selama
di desa kami mengajari untuk menjaga sikap bagaimana berinteraksi terhadap
masyarakat desa, dan sikap mereka sebagai peneliti , dan Alhamdulillah dari 55
orang ini mereka memiliki sikap yang Baik," Imbuhnya.
Dirinya
menambahkan jika dari 55 orang peniliti muda gambut 27 diantaranya berjenis
kelamin laki-laki , sedangkan sisanya 28 orang berjenis kelamin perempuan.
Senada
dengan hal yang sama salah satu Peneliti Muda Gambut Nurhayatun Nafsiyah
menjelaskan Pengelolaan lahan, pemilihan komoditi hingga bagaimana pandemi
membuka peluang untuk pengembangan produk dan masih banyak lagi adalah kisah
yang dihadapi petani di lahan gambut yang tersebar di 31 desa.
Cerita
mereka telah dicatat dan dikaji oleh para PMG, termasuk Riska Masyura,
Nurhayatun Nafsiyah, dan Zaki Ruhyaman yang membagikan pada perwakilan media.
“Banyak
sekali ilmu baru yang saya dapatkan selama turun lapang, Saya yang memiliki
latar belakang keilmuan kimia, sangat mensyukuri bisa bergabung dalam kegiatan
ini. Saya yang biasanya melakukan penelitian didalam laboratorium, sangat
menikmati melakukan penelitian yang terlibat langsung di tengah masyarakat,” pungkas
Nurhayatun Nafsiyah. (bian)
Editor : Aan