Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Firdaus Zar'in |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM) karena Virus Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berakhir, Banyak yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19 ini. salah satunya dari kalangan musisi, banyak sekali musisi Kota Pontianak yang harus rela menerima dengan adanya PPKM Mikro ini.
Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini dilakukan oleh pemerintah guna
mencegah adanya kerumunan masyarakat yang dapat menimbulkan cluster baru virus
covid-19 ini,halite menjadi perhatian khusus Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak
Firdaus Zar'in.
Ketika
ditemui redaksi kalbarnews.co.id, Ia menjelaskan jika dampak akibat PPKM Mikro
ini juga berdampak kepada kalangan musisi yang dimana banyak dari mereka harus
mencari kerja sampingan agar tetap bisa bertahan di masa pandemi ini.
"Dengan
adanya pembatasan kegiatan ini atau PPKM Mikro terutama banyak sekali
berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, salah satunya para musisi kalimantan
barat khususnya kota pontianak, Saya dapat informasi dari teman-teman musisi
kota pontianak khususnya ini terganggu yang dulunya bisa main di hotel, di
pernikahan dan di acara lainnya, kini sekarang mereka hanya bisa mencari kerja
sampingan," terangnya.
Firdaus
Zar'in meminta kepada pemerintah agar bisa lebih memperhatikan mereka terutama
pemerintah harus mencari solusi agar semua masalah yang saat ini terjadi bisa
cepat teratasi.
"Saya
berharap juga kawan-kawan yang lain yang punya kelebihan nanti bisa di
koordinir dengan teman2 musisi untuk memberikan solusi terhadap musisi lainnya
yang saat ini memang sedang tertitih-titih, Dengan kondisi saat ini pemerintah
juga harus ada perhatian kepada masyarakat," Jelasnya.
Sementara
itu salah satu musisi Kota Pontianak Wahyu membenarkan jika memang saat ini
banyak dari kalangan musisi yang sangat terdampak akibat PPKM Mikro ini.
"Karena
PPKM ini diterapkan dalam jam-jam musisi sedang bekerja, jadi musisi yang
main-main di hotel, wedding, saat ini sangatlah terimbas, jadi efek samping
dari semua itu adalah kebutuhan sehari hari tentunya," Tutur Wahyu.
Dirinya
menjelaskan jika banyak sekali musisi yang saat ini beralih ke profesi.
"Untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari bahyak yang banting stir akibat PPKM ini, ada
yang coba jual tanah bakar, ada yang coba jual koran, bahkan ada yang sampai
jual alat musiknya untuk menyambung kebutuhan hidup sehari hari," Katanya.
Wahyu
berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi atau bantuan berupa bahan
makanan agar untuk mereka menyambung hidup di saat masa pandemi Covid-19 ini.
"Syukur
syukur bisa dapat bantuan biaya hidup seperti uang Karna tidak semuanya bisa
ditutupi dengan sembako kan, karna bagi yang sudah berumah tangga tentunya perlu
biaya untuk keperluan lainnya," Harapnya.
Kedepannya
dirinya dan kalangan musisi lainnya akan mencoba melakukan ngamen secara online
atau virtual, dan dirinya berharap juga agar pandemi Covid-19 segera berakhir.(bian)
Editor : Aan