Banjir Landa 14 Desa Di Kabupaten Kapuas Hulu, Ketinggian Air Hingga 2 Meter

Editor: Redaksi author photo
Banjir Di Kabupaten Kapuas Hulu, Ketinggian Air Hingga 2 Meter

KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU) – Akibat hujan deras yang turun disertai angina yang terjadi satu hari sebelumnya, sebanyak 14 desa di 6 kecamatan diwilayah Kabupaten Kapuas Hulu alami banjir dengan ketinggian air 20 hingga 200 sentimeter, Lebih dari 2.828 jiwa yang terdampak banjir.

Ke 14 Desa tersebut meliputi Desa Nanga Yen, Desa Tepuai dan Desa Sejahtera Mandiri di wilayah Kecamatan Hulu Gurung, Desa Landau Badai dan Desa Landau Rantau di wilayah kecamatan Silat Hulu, Desa Nanga Betung, Desa Landau Bunus, Desa Nanga Jemah, dan Desa Ruam Mengenai di wilayah kecamatan Boyan Tanjung.

Desa Jajang diwilayah kecamatan Pengkadan, Desa Ruam Piangdan Desa Semangut diwilayah Kecamatan Bunut Hulu dan desa Suka Maju serta Desa Tangai Jaya diwilayah  kecamatan Mentebah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan kepada redaksi kalbarnews.co.id ketika ditanya tentang kondisi terkini Kabupaten Kapuas Hulu pasca banjir.

“Berdasarkan laporan yang kami terima di lapangan per hari ini, Kamis (15/07/2021) pukul 09.00 WIB, ada sebanyak 2.828 jiwa yang terdampak banjir. Saat ini tim lapangan masih terus melakukan proses pendataan,” ujar Gunawan.

Dari pendataan sementara, banjir juga menyebabkan kerugian materil berupa 588 rumah terendam dan sedikitnya ada 10 rumah yang mengalami rusak berat. Selain itu, BPBD Kabupaten Kapuas Hulu mencatat ada 33 fasilitas umum yang terdampak banjir dan dua unit jembatan rusak berat.

“Saat ini sebagian wilayah terdampak banjir tersebut merupakan area yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi seluler, sehingga hal itu menjadi suatu kendala di lapangan,” ucapnya.

Gunawan mengatakan saat ini banjir sudah berangsur surut di beberapa titik, Sementara itu, berdasarkan kajian risiko banjir yang dipantau melalui inaRisk BPBD, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi. Dalam hal ini, inaRisk juga menyebutkan ada sebanyak 25 kecamatan yang berpotensi terpapar dengan luas wilayah mencapai 80.282 hektar. (tim liputan).

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini