KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Kerja Sama antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Colombo Plan (CP) telah terjalin sangat erat selama bertahun-tahun. Melalui Colombo Plan Drug Advisory Programme (CP DAP), BNN dan CP telah berkolaborasi dalam berbagai kegiatan pelatihan terutama dalam bidang pencegahan dan rehabilitasi.
Deputi Hukum
dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Puji Sarwono menjelaskan bahwa CP telah menjadi
mitra BNN sejak lama. Selama ini, CP mendukung BNN dalam upaya capacity
building dalam rangka meningkatkan kapabilitas personel BNN baik dalam program
rehabilitasi dan pencegahan.
“Kita
berharap ke depannya, dukungan program capacity building bisa meningkat ke
bidang yang lainnya,” ungkap Deputi Huker usai membuka kegiatan Rapat
Pemanfaatan Keanggotaan Colombo Plan
Drug Advisory Programme dalam upaya P4GN.
Deputi Huker
mengatakan bahwa pertemuan pada hari ini sangat penting sebagai salah satu
persiapan menuju kegiatan Consultative Committee Meeting Colombo Plan ke-47
yang rencananya digelar pada tahun ini. Karena itulah, Indonesia, dalam hal ini
BNN sebagai focal point dalam upaya penanggulangan narkoba harus bekerjasama
dengan CP.
Dalam
kesempatan hari ini, jajaran dari Direktorat Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan
Kerja Sama bersama dengan unsur lainnya
dari Deputi Bidang Pencegahan dan Deputi Bidang Rehabilitasi menghimpun
berbagai data dan masukan terkait pencapaian yang sudah dilakukan bersama
dengan Colombo Plan dan rekomendasi apa yang bisa dikerjakan bersama
selanjutnya. Adapun masukan-masukan tersebut nantinya akan disampaikan kepada
Sekretariat Negara.
Sementara
itu, Erry Wijoyo, Program Officer Colombo Plan menjelaskan bahwa CP yang
berdiri tahun 1950, dan CP Drug Advisory Programme pada tahun 1973, telah menjadi pionir untuk diseminasi ilmu
tentang pencegahan dan rehabilitasi di Asia Pasifik.
“Colombo
Plan hadir untuk fokus pada capacity building melalui pelatihan. Selain itu,
kami juga fokus untuk memberi ruang pada profesi di bidang pencegahan dan
rehabilitasi seperti konselor dan penyuluh agar diakui secara profesional,”
imbuh Erry.
Terkait
pelatihan baik untuk pencegahan dan rehabilitasi, Erry mengatakan pihaknya
telah membuat berbagai kurikulum dan modul yang
bermanfaat untuk para pelaksana kegiatan di lapangan dan para pembuat kebijakan.
Dari kerja
sama yang telah dilakukan selama ini, berbagai manfaat dari pelatihan dan
modul-modul baik pencegahan dan rehabilitasi telah dirasakan oleh BNN. Seperti
yang disampaikan oleh dr. Yoseph Jodi, selaku Administrator Kesehatan Ahli muda
dari Direktorat Pascarehabilitasi BNN bahwa salah satu manfaat yang bisa
dirasakan adalah kualitas layanan rehabilitasi mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Hal itu tidak lepas dari dukungan Colombo Plan yang telah memberikan
pelatihan kepada para konselor. (BK/Biro Humas dan Protokol BNN RI).
Editor : Aan