KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bersama Gubernur Provinsi Kalimantan Barat dan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat serta unsur Forkopimda lainnya mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Menghadapi Idul Fitri 1442 Hijriah di Ruang Graha Khatulistiwa, Mapolda Kalbar, Rabu (21/04/2021).
Rakor Lintas
Sektoral untuk menghadapi lebaran tahun 2021 ini dipimpin oleh Kapolri Jenderal
Pol. Listyo Sigit Prabowo secara virtual dari Mabes Polri. Rapat ini juga
diikuti oleh lembaga dan kementerian terkait serta Forkopimda seluruh Indonesia.
Saat membuka
rapat, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan rapat kali ini
merupakan tindaklanjut dari perintah Presiden berkaitan dengan hal-hal yang
harus dilakukan dan dikoordinasikan terkait dengan penanganan Idul Fitri 1442
H.
"Yang mana
di dalamnya ada permasalahan - permasalahan yang harus dibicarakan mulai dari
pusat hingga daerah. Kita menyamakan satu persepsi langkah - langkah di
lapangan," kata Kapolri.
Selanjutnya
mengatakan, salah satu yang harus diantisipasi dalam Idul Fitri adalah
Covid-19. Berdasarkan data sampai 18 April 2021 jumlah kasus aktif di Indonesia
ini masih mencapai 105.859 kasus menurun 4.099 kasus dengan angka tertinggi DKI
Jakarta, Jabar, Jateng dan Jatim.
Sedangkan
berdasarkan peningkatan kasus aktif di hari libur apabila dibandingkan di Idul Fitri kemarin mencapai
kenaikan 93% dimana sebelumnya di tahun kemarin sebenarnya angka mudiknya
rendah namun di angka statistik terjadi kenaikan 93% di jumlah kasus kematian
harian.
"Ini
yang tentunya kemudian perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi sehingga laju
pertumbuhan angka Covid-19 tetap bisa kita tekan seminimal mungkin," tegas
Kapolri.
Jenderal
Pol. Listyo Sigit Prabowo mencontohkan peristiwa yang terjadi di India, yang mana
tadinya India mengalami angka perlambatan terhadap laju Covid yang cukup
signifikan namun kemudian mengalami lonjakan disebabkan karena banyaknya
kegiatan khususnya kegiatan ritual keagamaan.
Kapolri
berharap hal ini bisa dijadikan catatan untuk kemudian mengantisipasi paling
tidak mempertahankan terhadap jumlah laju pertumbuhan Covid-19 dan angka
terpapar untuk pada saat hari raya Idul Fitri nanti khususnya pada saat
masyarakat yang biasanya melaksanakan kegiatan mudik.
"Ini
betul-betul harus bisa kita kelola sehingga tidak terjadi lonjakan yang tinggi.
Beberapa negara kembali menerapkan lockdown ketat namun demikian, tentunya ini
kurang efektif atau kurang cocok apabila dilakukan di wilayah kita. Sehingga
kemudian kita lakukan langkah-langkah lain, antara lain dengan menjaga arus
mudik dan meningkatkan kegiatan yang ada di PPKM skala mikro," kata
Kapolri. (tim liputan).
Editor : Aan