KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Ind Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Sumut bertindak tegas menyapu bersih kelompok radikal dan segera memproses biang keroknya ke pengadilan. Jika manuver kelompok radikal ini dibiarkan, Indonesia akan terus menerus direcoki dua kelompok, yakni teroris dan kelompok radikal.
Hal itu
disampaikan Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane mengatakan jika
Kapolda Sumut tidak mampu segera menyapu bersih, Kapolri harus segera
menggantinya dengan perwira yang mampu agar ketenangan dan kedamaian masyarakat
Sumut terjaga, terutama di bulan Ramadhan.
IPW memberi
apresiasi pada Polri yang sudah menangkap 94 tersangka teroris sejak Januari
2021. Para tersangka teroris itu ditangkap di sejumlah daerah, mulai dari
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa
Timur. Seiring serangan teror di Makassar dan Mabes Polri, kini muncul kelompok
radikal dengan aksi nekatnya.
“Belum lama
ini misalnya, beredar video viral yang memperlihatkan cekcok antara warga
dengan sejumlah pria berpeci saat pembubaran pertunjukan jaran kepang di Kota
Medan,” ujar Neta S Pane.
Para pria
berpeci itu merupakan oknum dari salah satu ormas keagamaan di Sumut. Dan
peristiwanya terjadi Jumat (04/04/2021). Awalnya warga dan ormas hanya adu
mulut karena pembubaran paksa dengan dalih syirik.
“Namun, saat
salah seorang anggota ormas meludahi seorang perempuan, warga pun marah, hingga
terjadi baku hantam. Dari peristiwa ini, baik warga maupun ormas itu saling
lapor ke polisi. Akibatnya, 15 orang diperiksa sebagai saksi,” jelasnya lagi.
IPW mendesak
polisi bersikap tegas untuk menyapu bersih semua kelompok radikal, terutama
yang bisa menimbulkan konflik horizontal di masyarakat. Sesuai undang-undang
hanya polisi yang berhak membubarkan kegiatan di masyarakat.
“Ormas
apapun tidak berhak membubarkan acara masyarakat, dengan alasan apapun. Jika
ormas itu tidak senang hati dengan acara tersebut, mereka harus segera lapor ke
polisi. Ormas apapun tidak punya hak sewenang wenang membubarkan acara di
masyarakat, apalagi meludahi warga yang hadir di acara tersebut,” kata Neta S
Pane.
Melihat kian
nekatnya para teroris dan kelompok radikal dalam melakukan aksinya, segenap
jajaran Polri perlu bertindak cepat, tegas, dan presisi agar Bangsa Indonesia
tidak menjadi bulan-bulanan terorisme dan kelompok radikal.
“Jika ada
Kapolda yang ragu-ragu dan tidak mampu menghadapi manuver para teroris maupun
kelompok radikal sebaiknya segera dicopot kapolri dari jabatannya,” pungkas Neta
S Pane Ketua Presidium Ind Police Watch. *(tim liputan)
Editor : Edi