Bongkar Arena Judi dan Narkoba di Dekat Keraton Kadariah, Ini Penjelasan Dirkrimum Polda Kalbar

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Ditreskrimum Polda Kalimantan Barat yang dipimpin langsung Direktur Reskrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan laksanakan Operasi Pekat Kapuas 2021 dan berhasil  membongkar praktik perjudian dan narkoba di Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak.

"Operasi Pekat Kapuas 2021 adalah operasi penegakan hukum terhadap pelaku prostitusi, kegiatan asusila, miras, narkoba, premanisme, perjudian dan penyakit masyarakat lainnya di wilayah hukum Polda Kalimantan Barat," jelas Kombes Luthfie Sulistiawan

Kombes Luthfie Sulistiawan menjelaskan di Kampung Beting, Kecamatan Pontianak Timur tim gabungan Polda Kalbar menyita sejumlah perangkat judi ketangkasan hingga ratusan plastik klip sabu siap edar.

Menurut Direktur Reskrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan razia besar-besaran dilakukan sebagai tindak lanjut program 'Presisi' Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam upaya memberantas kejahatan jalanan dan penyakit masyarakat yang meresahkan. Operasi digelar pada kurun waktu 29 Maret-11 April 2021.

Selama 14 hari operasi, jajaran Polda Kalbar mengungkap sejumlah kasus di beberapa tempat rawan. Salah satunya, di Kampung Beting, Pontianak Timur, Pontianak, yang sudah beberapa kali terjadi penangkapan narkoba.

"Operasi Pekat telah berhasil mengungkap dan mengamankan para pelaku penyakit masyarakat, juga berhasil menyita mesin judi dan sabu di Kampung Beting," ujarnya.

Kombes Luthfie Sulistiawan mengatakan barang bukti sabu ditemukan di dalam mesin judi.

Hanya saja, dalam kasus perjudian dan narkoba di Kampung Beting ini, polisi tak berhasil menangkap para pelaku. Sebab, para pelaku sudah melarikan diri ketika polisi melakukan penggerebekan.

"Kampung Beting itu letaknya di Sungai Kapuas, akses masuk ke dalam kecil dan padat penduduknya, lebarnya hanya 1,5 meter. Ketika anggota itu masuk, sudah termonitor dan orang luar itu memberitahukan orang-orang di dalam kampung itu, sehingga mereka melarikan diri," jelasnya.

Direktur Reskrimum Polda Kalbar menjelaskan selain akses jalan yang berliku dan sempit karena padat penduduk bahkan dalam beberapa waktu yang lalu Reskrim Polresta Pontianak yang akan melakukan penangkapan pelaku narkoba justru mendapat perlawanan dari kelompok pelaku. (tim liputan).

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini