KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., mengatakan optimis Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dapat melahirkan sumber daya manusia unggul untuk Kalimantan Barat.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Rapat Kerja (Raker) IAIN Pontianak Tahun 2021 di Star Hotel Pontianak, Kamis (4/3/2021).
Di hadapan peserta Raker dari IAIN Pontianak 104 pejabat, 5 orang Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Kalbar, dan 1 orang Ketua dari Ikatan Alumni (Iluni) IAIN Pontianak.
“Kita harus bekerja dengan data yang pasti, tanpa data tidak akan ada hasil yang baik. Dari data tersebut barulah kita menentukan program apa yang ingin kita lakukan,” kata H. Sutarmidji.
Ditambahkannya, hal ini bisa dilakukan dalam menentukan Program Studi di Perguruan Tinggi. Dia berharap di IAIN Pontianak, ada beberapa Program Studi yang dapat menghasilkan lulusan yang diperlukan bagi dunia kerja.
“Lebih baik lagi lulusan yang bisa membuka usaha sendiri. Sebagai pengajar akan ada kepuasan tersendiri, anak didik kita yang lulus dapat bekerja dengan baik,” tambahnya.
Beliau mencontohkan prodi pariwisata, ataupun prodi lain yang diperlukan di lapangan.
“Buatlah prodi yang lulusannya tidak menjadi penganggur. Kedepan, IAIN Pontianak harus mempersiapkan lulusan yang diperlukan oleh dunia kerja. Jangan berpikir pesimis, dalam teori saya, kita harus optimis. Saya tidak mau otak saya tertanam dengan fikiran negatif. Kita jalan, kita lakukan dengan optimis,” tambahnya menyemangati.
H. Sutarmidji juga mengajak IAIN Pontianak harus berinovasi. Apabila sudah ambil sebuah keputusan akhir dan dikritik orang, tidak boleh berubah keputusan itu.
“Argumen kita harus kuat, karna itu sudah menjadi pilihan kita. Kita ingin IAIN Pontianak menjadi kampus yang unggul di Indonesia dengan prodi-prodi yang dapat diserap dalam dunia kerja. Kita perlu mahasiswa unggul, mahasiswa yang harus betul-betul profesional dan bisa mandiri dalam segala aspek. Saya optimis IAIN Pontianak bisa melahirkan SDM yang berkualitas,” paparnya.
Dia berpesan agar mahasiswa IAIN Pontianak diberi pemahaman bahwa lulus sekolah tidak harus menjadi PNS.
“Kita harus bekerja dengan hasil yang bagus, anak harus diberi pemahaman. Sekolah tidak harus menjadi PNS, tapi harus bisa hidup mandiri. Anak didik harus diberi wawasan yang baik, sehingga anak tidak akan menjadi pengangguran,” tuturnya. (tim liputan).
Editor : Aan