H Ria Norsan: Mesjid Dan Mushola Dapat Menggunakan IT Untuk Memudahkan Syiar

Editor: Redaksi author photo


KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kalimantan Barat, Melantik Ketua dan Pengurus DMI Kota Pontianak sebanyak 49 orang. Dalam pelantikan ini, Wagub Kalbar berpesan kepada Ir. H. Edi Kamtono, M.M.,M.T., selaku Ketua DMI Kota Pontianak dapat memakmurkan masjid yang ada di Kota Pontianak.

“Mudah-mudahan dengan dilantiknya Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak, dapat memakmurkan masjid yang ada di Kota Pontianak. Apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan suci Ramadhan,” pesannya di Aula Masjid Mujahidin Pontianak. 

Wagub Kalbar mengatakan sejauh ini jumlah masjid sebanyak 4.304 Masjid dan 2.792 Mushola. Dia meminta dalam waktu dekat ini data-data mesjid dan Mushola dapat menggunakan IT.

“Jadi nanti kalau sudah menggunakan IT, misalnya di Masjid Mujahidin ada kegiatan bisa mengakses ataupun terkoneksi ke Kabupaten dan Kota yang ada sinyal dan wifi,” ungkapnya. 

Dia kembali mengingatkan jangan sampai berlomba untuk memperindah masjid, tapi tidak ada jamaah yang datang untuk memakmurkan masjid atau rumah Allah tersebut. 

“Dalam hal ini memakmurkan masjid lebih penting, seperti kegiatan keagamaan dan bagaimana kita mengatur masjid untuk kemasyarakatan umat hingga menyentuh sampai ke masyarakat yang ada disekitarnya,” ujar Wagub Kalbar.

Dalam memakmurkan masjid, pengurus masjid harus tahu bagaimana cara mengatur dan menarik jamaah untuk datang ke masjid.

“Cara memakmurkan masjid adalah bagaimana pengurus masjid dapat menarik masyarakat sekitarnya untuk bisa berjamaah ke masjid, terutama masjid harus bersih, kemudian pengurus satu dengan yang lainnya harus kompak,” jelasnya.

Dia juga mengatakan masjid tidak hanya berfungsi untuk tempat ibadah, melainkan tempat untuk membantu masyarakat yang tidak mampu disekitar masjid tersebut.

“Kalau bisa masjid itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi dapat membantu masyarakat yang susah disekitar masjid dengan memakai uang kas dari masjid tersebut,” harap H. Ria Norsan.

Pengurus masjid jangan takut kas masjid kosong, hal tersebut guna membantu orang yang membutuhkan. 

“Saya berikan contoh ada satu masjid Jokokarya di Yogyakarta, masyarakat disekitar masjid tersebut orang sakit saja diobati dan kadang setiap hari Jumat habis sholat Jumat makan bersama masyarakat,” tutupnya. (tim liputan).

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini