KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad melepas secara resmi Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) TNI Kontingen Garuda XXXIX-C MONUSCO Kongo Yonif Raider Khusus 644/Walet Sakti di lapangan apel Makodam XII/Tpr. Selama satu tahun satgas ini akan menjadi pasukan perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo, Minggu (03/01/2021).
Dalam
kesempatan tersebut Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad memberangkatkan sebanyak 488
personel Satgas yang dipimpin oleh Letkol Inf Arisunu untuk melaksanakan misi
perdamaian dunia dibawah naungan PBB. Pangdam XII/Tpr beserta para Pejabat
Utama Kodam XII/Tpr memberikan selamat kepada Satgas BGC TNI Kontingen Garuda
XXXIX-C MONUSCO Kongo Yonif Raider Khusus 644/Walet Sakti.
Pangdam
XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad saat memberikan keterangan menjelaskan,
keberangkatan Yonif RK 644/Wls dilatarbelakangi oleh prestasi yang sudah
ditorehkan oleh satuan pada penugasan sebelumnya.
Pada tahun
2018 batalyon ini ditugaskan di daerah Kodam XVII/Cenderawasih Provinsi Papua
di Kabupaten Keerom. Selama penugasan satuan berhasil melaksanakan pembinaan
terhadap masyarakat, tidak ada pelanggaran dan semuanya kembali dalam keadaan
selamat.
"Sebagai
bentuk apresiasi dari pimpinan TNI maka batalyon ini berkesempatan untuk
melaksanakan tugas operasi dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah
PBB di negara Kongo," jelas Pangdam.
Selanjutnya
Jenderal Bintang Dua abituren Akmil 1988 ini juga menjelaskan, personel Satgas
nantinya akan melaksanakan tugas operasi selama satu tahun. Dari Indonesia
seluruhnya akan diberangkatkan sebanyak 850 personel, gabungan dari TNI AD, AL
dan AU.
"Tentunya
kita mengharapkan batalyon ini nantinya diberikan keberhasilan dalam mengemban
misi sebagai pasukan - pasukan pemelihara perdamaian dunia dibawah PBB,"
harap mantan Aspam Kasad ini.
Mayjen TNI
Muhammad Nur Rahmad berharap, berkaitan dengan masih berlangsungnya pandemi
Covid-19, agar prajurit selalu melaksanakan disiplin didalam penegakan protokol
kesehatan.
"Salah
satu upaya juga tadi kita bekali dengan buku petunjuk, pamlet dan brosur
tentang pedoman perubahan perilaku. Selain untuk melindungi prajurit ini juga
bisa menjadi sarana dalam rangka penugasan di dalam menegakan protokol
kesehatan di daerah operasi," pungkas Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad. (tim
liputan).
Editor : Aan