KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Majelis Pertimbangan (MP) Kelitbangan dan Balitbang Provinsi Kalbar menggelar Rapat Koordinasi Majelis Pertimbangan Tahun 2020 melalui Webinar Paparan Hasil Penelitian Tahun 2020 dan Rencana Penelitian Tahun 2021 diruang Rektor UPB Pontianak, Selasa Pagi (01/12/2020).
Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kalbar DR. Herkulana Mekarryani, M.Si, mengatakan
akan memantapkan hasil penelitian tahun 2020 dan rencana penelitian yang
diunggulkan pada tahun 2021, diantaranya kratom, yakni hubungan tanaman kratom
terkait dengan ekosistem di taman nasional Betung Kerihun, kemudian pengelolaan
daerah aliran Sungai, UMKM, BUMDES, Pendidikan serta insfrastruktur jalan.
"Pengelolaan
taman nasional berkaitan dengan Betung Kerihun, Taman Nasional Danau Sentarum
berbasiskan pola air ," ujarnya.
Selain itu,
menurut Herkulana, ada penelitian dari
pak Lutfi terkait obat Covid 19, akan dipertimbangan dan dibicarakan dalam Majelis
Pertimbangan Tahun 2022.
"Nanti
akan kita bicarakan pada Februari atau Maret 2021, untuk menjadi masukan
sebagai perencanaan atau rencana bagi Litbang," ucapnya.
Biasanya
prosesnya ada asistensi dengan tim dari
Bappeda dan ke pak Gubernur, setelah itu ke Bappeda lagi.
"Semoga
rencana ini bisa di realisasikan," harapnya.
Dalam Webinar
ini, saran dan masukan banyak diberikan oleh Anggota majelis pertimbangan,
salah satunya adalah Prof Edy Suratman.
Dalam paparanya
Prof Edy Suratman berharap kedepan Litbang perlu merumuskan 1 atau 2 penelitian
unggulan yang bisa diterapkan ke level kerjasama dengan dunia industri.
“Litbang
harusnya hadir untuk merangkul orang-orang seperti Lutfi, khususnya dalam
rangka membuktikan atau mengembangkan hasil temuannya yang berupa obat. Dan
terakhir saya berharap, Litbang dapat membantu Gubernur Kalbar dalam rangka
Keharmonisan data,” ujar edy dalam webinar tersebut.
Sementara
itu Rektor Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak DR. Purwanto, SH, MH,
mengatakan rencana penelitian yang
dilakukan oleh Balitbang Kalbar Tahun
2021 dari Perguruan Tinggi sangat mengapresiasi atas sinergis dan solidaritas
semuanya baik. Dari Kelitbangan maupun Perguruan Tinggi.
"Di
dalam diskusi sudah mengerucut bahwa keterlibatan teman-teman di Perguruan
Tinggi seperti yang disampaikan oleh Prof. Garuda Wiko sangat bagus sekali,
karena kita mulai dari hulu dan sampai ke hilir ," ujarnya.
Harapannya,
kata Purwanto, kedepannya hasil-hasil riset dari kampus sebagai acuan
pembangunan di Kalbar.
"Memang
di kampus relatif produktif sesuai dengan
Tri Darma yang salah satunya
yakni pengabdian kepada masyarakat adalah penelitian dan matchingnya ke depan,
sesuai dengan keunggulan dan kooperatif dari masing-masing perguruan tinggi,
karena karakteristik yang relatif berbeda dan juga ada keunggulan. Jadi kalau
bisa disinergiskan. Sehingga menjadi suatu penguatan, mudah-mudahan akan lahir
gagasan-gagasan dalam bentuk konsep, model dan pilihan opsi kebijakan, sehingga
dalam merumuskan pembangunan di Kalbar percepatanya berbasis kepada hasil-hasil
riset," ujarnya.
Sekali lagi,
Purwanto, menegaskan dukungannya dari perguruan tinggi sangat total.
"Mari kita bangun Kalimantan Barat
bersama-sama, di semua stakholder dilakukan sinergis dan dilakukan dengan
kebersamaan, bisa menghadirkan dan
mensejahterakan masyarakat Kalbar
bersama," ujarnya.
Turut hadir
Rakornis Webinar diantaranya Rektor Universiatas Tanjungpura, Prof. DR. Garuda
Wiko, Rektor UPB DR. Purwanto, SH, MH, Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam, M`Pd,
Kons, Ketua Kadin Kalbar Santyoso, serta
Prof. Edy Suratman dari Untan Pontianak. (bian).
Editor : Aan