KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Memulihkan perekonomian di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar Pelatihan Kewirausahaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja Berbasis Masyarakat dan Peluang Kerja, Selasa (03/11/2020).
Pelatihan
dibuka langsung Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Aula Kantor Bupati Kubu
Raya. Pelatihan kewirausahaan terdiri atas pelatihan servis pendingin udara
(AC) dan cetak sablon. Adapun pelatihan keterampilan kerja terdiri atas
pelatihan menjahit berbasis komunitas pondok pesantren.
Tak hanya
memberikan pelatihan, pemerintah kabupaten juga memberikan bantuan mesin jahit,
alat servis AC, dan alat pencetak sablon serta bahan-bahan praktik pelatihan
kepada peserta pelatihan.
Bupati Muda
Mahendrawan mengatakan salah satu persoalan besar saat ini adalah ledakan angka
pengangguran. Menurutnya, pengangguran terjadi karena banyaknya peluang yang
tidak dimaksimalkan. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berkomitmen
untuk hadir memberikan solusi konkret kepada masyarakat. Yakni memberikan
kompetensi sehingga masyarakat dapat menangkap peluang yang ada.
Muda
mengatakan jumlah penduduk dan angkatan kerja yang besar di Kubu Raya menjadi
problem tersendiri. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19. Karena itu,
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berupaya untuk dapat mengubah cara pandang
masyarakat. Yakni dari perspektif pekerja menjadi wirausaha.
“Tidak
berharap lagi dan tidak banyak berorientasi bekerja dengan bergaji. Inilah sisi
yang perlu kita lakukan yaitu upaya perubahan paradigma dan pola-pola dengan
cara membangun sistem dari hulu sampai hilir. Agar membangun karakter wirausaha
supaya minimal orang bisa menolong dirinya sendiri dulu, baru keluarga,
kemudian lingkungan sekitar, dan orang banyak,” tuturnya.
Ia
menyatakan pelatihan yang diadakan pemerintah kabupaten bukan formalitas.
Pelatihan diadakan untuk dapat menangkap peluang dari berbagai potensi yang
ada. Sehingga bisa menjadi pasar yang memperkuat ekonomi semua rumah tangga.
Untuk itu, konsolidasi pun dilakukan pemerintah kabupaten secara maksimal.
“Mulai dari
fasilitasi pelatihan, fasilitasi untuk mendapatkan legalitas, dan fasilitasi
untuk mendapatkan pasar yang tergiring dari hulu sampai hilir,” ungkapnya.
Dia
menegaskan jiwa wirausaha harus ditumbuhkan. Sebab wirausaha akan menciptakan
mata rantai pekerjaan lainnya. Rasa bangga sebagai wirausahawan, menurutnya,
perlu dimunculkan. Orientasi dan paradigma sebagai konsumen harus diubah
menjadi produsen.
“Bangga
menjadi wirausaha. Ini mudah-mudahan menjadi paham kita bersama. Wirausaha
tidak hanya berharap kerja dengan gaji, sehingga tidak selalu diliputi rasa
cemas. Kalau mental kita wirausaha, maka akan selalu bisa mengikuti zaman dan
tidak khawatir,” pesannya.
Kepada para
peserta pelatihan, Muda berpesan agar fokus. Dengan fokus pada hal yang
spesifik, maka akan ada produksi yang dapat diandalkan. Dirinya juga berjanji
untuk mengawal eksistensi para peserta seusai mengikuti pelatihan.
“Karena itu
mari kita fokus. Yakinlah dengan langkah yang dilakukan. Kelemahan kita itu
pada fokus. Fokus itu sedikit maunya banyak tahunya. Kalau kita ini kan banyak
maunya sedikit tahunya. Belum selesai satu hal tuntas sudah mau lagi yang lain.
Ini kelemahan kita,” ucapnya.
Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya Heri Suprianto mengatakan,
pelatihan sevis AC dilakukan selama sepuluh hari diikuti 30 peserta dari 9
kecamatan di Kubu Raya. Adapun pelatihan menyablon diikuti 9 peserta dari 3
kelompok pegiat pariwisata desa. Sedangkan pelatihan menjahit diikuti 40
peserta dari 20 komunitas pondok pesantren.
“Para
peserta ini juga diberikan bantuan alat kerja sesuai bidangnya masing-masing.
Selain itu selama pelatihan peserta juga diberikan fasilitas bahan praktik,”
terangnya.
Heri
menjelaskan pihaknya menggelar pelatihan kewirausahaan dan keterampilan kerja
dengan maksud memberikan keterampilan sekaligus alat kerja. Sehingga peserta
pelatihan dapat menangkap peluang usaha, mengembangkan usaha, maupun menjadi
pelaku usaha.
“Tujuannya
untuk memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi, mendorong terjadinya
perputaran uang transaksi di Kabupaten Kubu Raya, dan memfasilitasi kebijakan
pengembangan model peningkatan kemandirian ekonomi dan daya beli keluarga,”
paparnya.
Salah satu
peserta pelatihan menjahit, Nonik Rohaningsih, mengaku antusias mengikuti
kegiatan pelatihan. Dirinya mengaku termotivasi setelah melihat kiprah para
penjahit wanita di sejumlah konveksi di Kubu Raya yang sukses memproduksi
seragam sekolah para siswa.
“Kami juga
ingin seperti mereka. Bisa mendapatkan penghasilan dengan keterampilan sendiri.
apalagi menjahit seragam sekolah yang setiap tahunnya selalu ada,” ujar
perwakilan dari Pondok Pesantren Al Aziz Kecamatan Sungai Kakap ini.
Rasa gembira
juga disampaikan Hardiansyah, warga Kecamatan Kuala Mandor, penerima bantuan
alat servis AC. Dirinya mengaku merasa terbantu dengan peralatan servis yang
diberikan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Ia menyebut adanya peralatan sangat
mendukung aktivitasnya sebagai teknisi AC.
“Alhamdulillah
mendapat bantuan yang sangat berarti. Dengan adanya peralatan ini kerja kami
akan semakin lancar dan bisa menularkan semangat wirausaha kepada anak-anak
muda lainnya,” tuturnya. (tim liputan).
Editor : Aan