Bupati Muda Apresiasi Inovasi Pengolahan Sampah Di Kubu Raya Menjadi Gas

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi penerapan teknologi tepat guna pengolahan sampah menjadi gas. Ia menyebut hal itu sebagai langkah kreatif yang solutif. Terlebih di saat krisis akibat pandemi Covid-19 saat ini. Di mana juga sangat dibutuhkan penciptaan peluang kerja bagi generasi muda.

Hal itu disampaikanya saat menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Berbasis Potensi Lokal Desa di Aula Bank Kalbar Kubu Raya, Senin (21/09/2020).

“Hari ini kita dihadapkan dengan situasi yang justru membutuhkan tangan-tangan dan pemikiran kreatif. Sampah yang dianggap sesuatu yang tidak produktif, bisa menjadi bernilai buat kemanfaatan,” sebutnya.

Muda mengatakan pentingnya membangun pola pikir yang tepat agar sampah bisa bermanfaat. Karena itu, bimbingan teknis pengembangan teknologi tepat guna menjadi upaya curah gagasan supaya sampah dapat dilihat dengan konteks yang positif. Yaitu sebagai proses sirkulasi ulang demi sebuah pemanfaatan.

“Hasil sampah di Kubu Raya ini luar biasa. Dan yang sekarang kita kejar adalah peningkatan nilainya. Setidaknya dalam kebijakan pemerintah kabupaten itu ada hal-hal yang bisa dikawal. Kalau pengolahan sampah bisa jadi biogas dan produk-produk lain, artinya tinggal peningkatan produknya saja,” tuturnya.

Ia menambahkan, teknologi tepat guna pengolahan sampah sekaligus menjadi upaya pelestarian lingkungan. Yaitu keamanan dari keberadaan sampah dengan segala dampaknya. Prinsipnya, memaksimalkan zero waste atau ‘bebas sampah’.

“Semua itu bisa kita olah sehingga memaksimalkan yang sudah terbuang. Bahan-bahan plastik misalnya, ini salah satu yang terbesar diproduksi dan dijadikan sampah oleh manusia. Nah, di sini kita juga punya misi menyelamatkan dunia,” ucapnya.

Lebih jauh Muda menilai keterlibatan Badan Usaha Milik Desa dalam penerapan teknologi tepat guna juga sangat strategis untuk mengurangi pengangguran. Di mana generasi muda usia kerja di desa-desa akan bisa diberdayakan. Pengolahan sampah dengan peran serta kaum muda di desa, pada gilirannya akan berdampak positif pada peningkatan pembangunan desa. Termasuk menjadikan desa-desa semakin menarik tanpa kehadiran sampah. Hal itu, menurutnya, juga menjadi bagian dari upaya menjaga dan menata lingkungan menjadi lebih baik.

“Sekarang semuanya berlomba mempercantik desa. Kalau desa bersih dan menarik, orang juga senang. Ini salah satu semangat untuk memperkuat wisata-wisata desa kita. Jadi semangat kita adalah juga semangat untuk menata agar desa lebih cantik dan asri selain tentu saja mengurangi pengangguran,” jelasnya.

Selain pemanfaatan limbah organik untuk bahan bakar biogas, Muda Mahendrawan juga mengapresiasi teknologi pemanfaatan limbah plastik untuk bahan paving block. Hasil dari teknologi yang bisa mengurangi pencemaran lingkungan ini dinilainya sangat penting untuk menggerakkan perekonomian desa.

“Daripada beli sama pengusaha yang sudah besar, ya kita belikan kepada produk masyarakat. Jadi dana itu larinya ke masyarakat,” katanya.

Kegiatan bimtek teknologi tepat guna dirangkaikan dengan rencana kerja tindak lanjut dalam dokumen perencanaan desa. (tim liputan).

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini