Sikapi Kelangkaan Elpiji, DPR Kawal Realisasi Pembangunan Jaringan Pipa Gas Trans Kalimantan

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.COID (PONTIANAK) - Anggota Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman menyatakan akan terus mendesak rencana pambangunan jaringan pipa gas trans kalimantan yang saat ini sudah masuk dalam rencana strategis nasional. 

Selain ada nilai ekonomis yang cukup tinggi dari sisi harga yang jauh lebih rendah,  Maman melihat ada nilai tambah lain adanya jaringan pipa gas ini yaitu ada peningkatan peradaban hidup masyarakat kalimantan khususnya kalimantan barat,  sebagaimana yang terjadi di negara negara maju. 

Secara politis DPR melalui komisi VII akan melakukan desakan pada pemerintah pusat,  agar agenda ini segera dimasukkan dalam rencara strategis nasional. 

"Kita terus mendorong bahkan mendesak secara politis kepada pemerintah untuk segera merealiasasikan pembangunan jaringan gas kalimantan khususnya kalimantan barat,  karena kebutuhan akan pipa jaringan gas ini bukan hanya untuk menyuplai kebutuhan saja tetapi juga untuk menaikkan tingkat peradaban masyarakat sehingga dapat menjadi tolok ukur peningkatan suatu daerah sebagaimana di negara negara maju," terang Maman. 
  

Sementara itu Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa dalam kesempatan yang sama menegaskan,  saat ini rencana pembangunan jaringan pipa gas trans kalimantan ini sudah disepakati oleh Lima Gubernur di Kalimantan. 

Di tingkat pusat sendiri saat ini rencana tersebut terus di dorong agar sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). ditegaskan pula bahwa rencana pembangunan jaringan pipa ini. 

"RPJMN nya sudah ada tinggal rencana strategis ditingkat kementerian dan rencana induk di seluruh Indonesia barulah BPH migas selanjutnya bisa melakukan lelang. Dari sisi demand (kebutuhan) di kalbar sendiri saat ini sudah di kalbar (potensinya) sudah ada,  salah satunya adalah pelabuhan kijing di kabupaten mempawah," Kata Fanshurullah Asa. 

Fanshurullah menembahkan dengan adanya potensi kebutuhan (demand)  Gas bumi di Kalbar yang sedemikian besar itu diharapkan dapat menjadi pertimbangan penting agar rencana ini bisa segera direalisasikan. 

Sebagai informasi salah satu demand yang cukup besar di kalbar yaitu PLTG 100MW di Jungkat Kabupaten mempawah saat ini juga belum bisa difungsikan karena belum siapnya fasilitas gasifikasi sehingga kini PLN masih harus membeli listrik dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dalam Negeri. (MAY).

Editor : Heri K 
Share:
Komentar

Berita Terkini