Ilustrasi News School di Musim Pandemi Usai |
KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - New school life dalam hadapi new normal pasca pandemi menjadi
perhatian penting bagi guru dan orang tua untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan bagi anak. Pengembangan fasilitas sekolah dan SOP kegiatan belajar
mengajar kini di menjadi keutamaan bagi tiap institusi pendidikan di Indonesia.
Pada
dasarnya Indonesia belum dapat dikatakan layak untuk menerapkan sebuah kebijakan
new normal di tengah pandemi yang sedang memuncak ini.
Menurut dr.
Nurcholid Umam Kurniawan, M.Sc., Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak RS PKU
Muhammadiyah Bantul menyampaikan bahwa Indonesia belum memenuhi daripada
indikator-indikator new normal, Senin (08/06/2020).
Indonesia
belum mencapai titik terendah jumlah kasus positif covid-19, rumah sakit belum
memiliki fasilitas dan kemampuan cukup untuk menangani pasien covid-19 serta
masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan protokol kesehatan yang harus
ditaati.
Namun
berbagai macam alasan yang mendukung ketidaklayakan kebijakan new normal di
Indonesia ini juga sebanding dengan kondisi ekonomi Indonesia yang kian
menurun.
Faktanya
pemerintah tidak mampu menyantuni rakyatnya secara keseluruhan untuk
pemberlakuan isolasi secara masif, ekonomi terguncang dan kasus positif masih
terus meningkat. Maka mau tidak mau new normal tetap berjalan sesuai rancangan.
Dalam
diskusi Covid-19 Talk 'New School Life, Apa yang Harus Disiapkan Guru dan Orang
Tua saat Sekolah Mulai Buka' ini menekankan kepada guru dan orang tua untuk
bisa memahami dengan benar makna new school life bahwa pelaksanaan sistem
pendidikan pasca pandemi covid-19 harus mendukung kepada pencegahan penyebaran
covid-19.
Pencegahan
dengan melaksanakan protokol kesehatan dan memanfaatkan teknologi informasi
dengan tetap memperhatikan tumbuh kembang anak, tujuan pendidikan dan
pencapaian prestasi anak.
Adapun
persiapan-persiapan yang perlu diperhatikan dalam new school life diantaranya
infrastruktur sekolah yang ditingkatkan. Sekolah, terutama pada guru sangat
penting untuk memahami bagaimana penularan virus covid-19 terjadi. Dalam hal
ini sekolah harus memiliki fasilitas kesehatan setara dengan klinik sekolah
yang mumpuni untuk atasi pencegahan covid-19 di sekolah.
Adanya
protokol kesehatan yang diterapkan disekolah dan SOP yang jelas terkait proses
anak melakukan kegiatan bersekolah mulai berangkat sekolah hingga pulang sekolah.
Selain itu,
orang tua juga berperan penting dalam memastikan seluruh fasilitas sekolah itu
memadai untuk menjamin keselamatan dan kesehatan anaknya.
Sinergi
antara orang tua dan guru juga perlu ditumbuhkan untuk saling bekerja sama
dalam penerapan proses kegiatan belajar mengajar yang baru. Orang tua akan
menjadi sangat detail pada keunggulan sekolah dalam urusan fasilitas dan SOP
kesehatan yang baik.
Guru
Matematikan dan juga Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Arif Jamali Muis, M.Pd.,
berpendapat bahwa pandemi covid-19 ini juga merusak hiperealitas pendidikan
sehingga mengubah tatanan proses belajar mengajar yang dulu dengan saat ini.
Maka rekayasa kurikulum bagi sekolah harus dirancang oleh guru untuk mendukung
pendidikan pasca pandemi. [bn/tim liputan]
Editor : Aan