KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat
bekerjasama dengan IKA-PMII Kalbar, Pemerintah Provinsi Kalbar, Kodam XII
Tanjungpura dan Polda Kalbar laksanakan diksusi di Webinar Zona Kalbar dengan
tema Ketahanan
Pangan, Stabilitas Keamanan dan Kerukunan Di Kalbar Pada Masa Pandemi Covid-19.
Ketua FKUB Kalbar Dr.Ismail Ruslan menjadi Moderator dalam
Webinar ini dengan menghadirkan pemateri Gubernur Kalbar, H.Sutarmiji, SH,
M.Hum, Pangdam XII/Tpr, Mayor Jendral TNI Muhammad Nur Rahmad, Kapolda Kalbar Irjen
Pol.Dr.R Sigid Tri Hardjanto, S.H, M.Si, dan Wakil Ketua komisi II DPRD Kalbar
yang juga Ketua Umum IKA – PMII Kalbar Suib, SE.
Dalam materinya Gubernur Kalimantan Barat menjelaskan bahwa
untuk wilayah Kalimantan Barat dari bulan Januari sampai juli beras kebutuhan
beras masih cukup dan akhir tahun jika prosedur
berjalan secara benar maka ketahan pangan masih surplus.
“Ketersediaan Pangan di Tahun 2020 ini sampai bulan juli
aman, dan kalau kita bekerja secara benar sampai akhir tahun kebutuhan beras
kita tercukupi, kalau untuk menghadapi
masa 2021 perlu kita fikirkan lebih matang, jika panennya sesuai prediksi kita
tidak akan kesulitan,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan untuk melihat kondisi pasar adalah
dengan melihat fluktuasi harga, jika harga masih stabil artiya kondisi pangan
terbilang aman, namun jika harga mengalami fluktuasi itu merupakan bukti
ketersediaan tidak memadai.
“Seperti harga gula
waktu itu yang mengalami fluktuasi, karena gula kita masih tergantung oleh
luar. Sehingga diharapkan ke depan BUMD tidak hanya membuatkan tim saja tapi
segera mengalihkan usahanya di sektor pangan sehingga kita lebih bisa mandiri
dalam hal pangan, tahun 2022 kita berharap bisa mandiri dalam hal beras dengan
mendongkrak nilai tukar petani,” jelasnya.
Sementara itu Pangdam XII Tanjungpura, Muhammad Nur Rahmad, menjelaskan
tentang bagaimana langkah-langkah kodam dalam mendukung pemerintah provinsi terutama dalam bidang keamanan.
”Covid sudah mempengaruhi berbagai sendi masyarakat. Beberapa
kerawanan yang terjadi pada masa
pandemic seperti kembalinya TKI dari luar negeri baik secara legal maupun
illegal, Kelangkaan bahan pangan, Adanya beberapa tindakan criminal karena
kedesakan kebutuhan eonomi, dan Adanya konflik social,” tuturnya.
Ia memaparkan bahwa Pangdam XII Tanjung pura sudah melakukan
Strategi stabilitas keamanan, dalam hal ini kodam bersinergi dengan Polda dan Pemprov dan
seluruh steakholder di Kalbar, yaitu dengan melakukan Penangaan kesehatan, Jaringa
penaganan sosial dan Penanganan ekonomi.
Untuk bidang kesehatan kodam telah membentuk gusus tugas
covid . kodam mendukung dengan melakukan
penyemprotan disinfektan secara keseluruhan baik di zona merah maupun kuning, membantu
menyiapkan APD di rumah sakit yang membutuhkan, serta melakukan rapid tes
secara mobile.
Untuk Jaringan pengaman sosial, kodam telah melakukan pengawalan
dalam distribusi beras, Pembagian sembako kepada masyarakat, serta pembagian
nasi kotak untuk masyarakat kurang mampu
dengan cara door to door.
Dalam hal Penanganan ekonomi kodam Memonitori harga sembako
dan mengantisipasi melonjaknya harga di pasaran, memanfaatkan lahan kebun
maupun pekarangan untuk menanan tanaman jangka pendek sebagai cadangan pangan,
membuat modifikasi cara bertanaman dan berternak ikan yang lebih praktis. Serta
mendata lokasi yang siap melakukan panen raya dan melaksanakan operasi gabungan
untuk memantau gudang gudang logistik
milik swasta agar tidak ada penimbunan
“Melalui 3 hal tersebut kerawanan bisa terminimalisir
stabilitas keamanan dapat terwujud dengan penanganan yang dilaksankan secara
komperhensif dan terpadu,”Imbuhnya.
Sedangkan Wakil Kapolda kalbar memaparkan bahwa saat ini
dari 215 negara yang terpapar covid ,
Indonesia menduduki peringkat 33, dan untuk wilayah ASEAN Indonesia menduduki peringkat ke 2 setelah negara Singapura, hal ini perlu
menjadi perhatian bersama sehingga satu sama lain bersinergi untuk menangani
covid-19.
“kita sudah membentuk 5 satgas yang bertugas melaksanakan
maping wilayah rawan penyebran covid, melakukan penggalangan terhadap toga dan
tomas , melakukan pengamatan tertutup terhadap rumah sakit rujukan”tutur wakil
kapolda kalbar.
Ia juga memaparkan bahwa kejahatan di kalbar jika
dibandingkan dengan bulan maret, kejahatan bulan april mengalami penurunan, ia
berharap semoga masyarakat mulai sadar untuk tidak melakukan tindak kejahatan, dan
nantinya akan dipantau lagi perbandingan kejahatan bulan april dan mei.
Sedangkan dalam hal ini Sueb, selaku wakil komisi II DPRD
Kalbar dan Keta PW IKA-PMII Kalbar menjelaskan tentang dampak pandemik terhadap
sector pangan. Ia memaparkan bahwa sumber pangan itu berasal dari produksi
dalam negeri dan hasil impor
“Kita perlu konsentrasi pangan beras, bnar apa yang
dikatakan pak gubernur bahwa kita masih betahan sampai pertengahan tahun 2020, namun
harus diperhatikan juga karea ada kemungkinan stok di kalbar beras melalui
bulog akan dikurangi karena mengutamakan
daerah-daerah yang lebih membutuhkan. Hari ini kendalanya adalah tidak semua
provinsi di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Dan ebenarnya pangan
iyang bersumper dari import hanya untuk melengkapi kekurangan stok dan berjaga
jaga jika beras membutuhkan cadangan” paparnya
Ia berpesan semua pemerintahan pusat, daerah maupun masyarakat harus berpartisipasi untuk
menangani dampak covid 19, dengan segala keterbatasan seluruh steakholder harus
support pemerintah dan petani supaya tetap berkesinambungan. Ia juga berpesan
agar tidak hanya padi saja namun bahan pangan lain juga perlu diperhatikan.
(Siti Maulida)
Editor : Aan