KALBARNEWS.CO.ID (KUBU
RAYA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus
mendistribusikan masker kain untuk masyarakat. Hal itu seiring intensnya
pembuatan masker yang dilakukan koperasi konveksi dan para penjahit mandiri di
berbagai Desa di Kubu Raya.
Hingga kini, jumlah
masker yang telah dibuat dan dibagikan nyaris menyentuh angka 36 ribu helai.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, warga Kubu Raya kini tak perlu
panik terkait ketersediaan masker. Selain produksi dan distribusi yang masih
terus berlangsung, masker juga dapat diperoleh secara cuma-cuma.
“Warga Kubu Raya tak
perlu panik masker langka, sulit didapat, dan mahal harganya,” ujar Muda
Mahendrawan di Sungai Raya.
Muda mengatakan, dari
tangan para penjahit di Kubu Raya, telah dihasilkan sebanyak hampir 36 ribu
masker. Masker-masker tersebut telah dibagikan melalui pesanan inisiatif
desa-desa maupun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Kesemua masker telah dibagikan
secara bertahap di berbagai tempat. Hingga kini produksi pun masih terus
berlangsung secara massal. Baik oleh koperasi konveksi ibu-ibu binaan
pemerintah kabupaten maupun penjahit-penjahit mandiri rumah tangga di berbagai
desa.
“Kelebihan masker kain,
selain bisa dibuat sendiri sehingga mencegah penularan, juga mudah dicuci dan
digunakan kembali. Jadi tak perlu dibuang dan menjadi limbah sampah,”
terangnya.
Muda mencontohkan, di
sejumlah negara masyarakat memproduksi sendiri masker kain. Sehingga ketika
terjadi wabah Covid-19 atau virus corona, tidak terjadi kepanikan yang bersifat
massal. Bahkan dengan relatif cepat dapat melalui masa pandemi wabah dan
melokalisasinya sehingga tak meluas.
“Ingat pengalaman
negeri Jepang dengan budaya maskernya dan Republik Ceko dengan masifnya rakyat
secara mandiri memakai masker kain yang dibuat sendiri. Sehingga kedua negara
ini bisa tanpa ada kepanikan massal dan cepat melalui masa pandemi wabah
Covid-19 dengan lebih cepat dan tak meluas,” tuturnya.
Muda melanjutkan,
pembuatan masker secara massal juga dapat menggerakkan ekonomi warga. Di mana
semua elemen bergerak membuat mulai ibu-ibu, para pemudi, hingga anak-anak yang
ikut membantu.
“Ibarat sekali dayung
banyak dampak karena pembuatan masker tetap menjaga kehidupan dan kegiatan
ekonomi rumah tangga di desa-desa, sekaligus menghilangkan kepanikan warga
karena sulit mendapatkan masker,” terangnya.
Lebih jauh Muda
mengajak masyarakat untuk memandang masker sebagai bagian dari upaya hidup sehat.
Caranya dengan menjadikan masker menjadi bagian dari cara berbusana
sehari-hari.
“Ayo rakyat Kubu Raya,
anggap masker menjadi bagian dari pakaian kita sehari-hari. Mulai kita tanamkan
kebiasaan sehingga menjadi budaya ke anak-anak kita demi kondisi masa depan
generasi yang lebih baik dari hari ini,” ajaknya. (tim liputan)
Editor : Aan