Bantuan Sembako Bagi Masyarakat di Kubu Raya Kembali Dibagikan, Ini Penerimanya

Editor: Redaksi author photo
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan serahkan bantuan sembako kepada Warga Masyarakat 

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kembali menyalurkan bantuan bahan makanan pokok kepada pengelola kantin sekolah, juru parkir, pedagang, porter bandara, ojek online, buruh, dan pemilik motor kelotok yang terdampak Covid-19 atau virus corona, Senin (13/4), di Kantor Bupati Kubu Raya.

Total sembako sebanyak 518 paket. Per paket terdiri atas beras lima kilogram, minyak goreng satu liter, mie instan satu dus, dan gula pasir satu kilogram. Penyerahan simbolis dilakukan langsung Bupati Muda Mahendrawan untuk Kecamatan Sungai Raya dengan jumlah 185 paket.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kubu Raya, Norasari Arani, mengatakan penyerahan yang dilakukan merupakan tahap kedua. Penyerahan sebelumnya telah dilakukan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Penyerahan paket sembako ini dilakukan sudah tahap kedua. Ini untuk membantu masyarakat Kubu Raya,” ujarnya.

Nora menambahkan, bantuan yang diserahkan terutama beras merupakan hasil langsung dari para petani Kabupaten Kubu Raya.

"Mudah-mudahan apa yang dilakukan pemerintah daerah ini bisa membantu meringankan beban masyarakat," ucapnya.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, penyerahan sembako guna menjangkau masyarakat yang berdampak langsung dengan adanya berbagai pembatasan sebagai akibat wabah Covid-19. Pihaknya menyadari adanya wabah berakibat pada menurunnya perekonomian masyarakat.

“Kita memahami terdampaknya daya serap komoditas dan juga pelaku-pelaku usaha yang ada. Jadi kami mendata ini berdasarkan pemahaman untuk setidaknya terhubung juga, termasuk UMKM, angkutan barang, juru parkir, dan lain sebagainya. Kita berikan berupa sembako meskipun tak seberapa nilainya,” tuturnya.

Berkaitan dengan adanya berbagai pembatasan pada banyak aktivitas masyarakat, Muda mengajak untuk menghindari apa yang disebutnya sebagai “depresi massal”. Depresi menurutnya dapat muncul akibat kepanikan yang berlebihan.

“Depresi massal ini yang bahaya. Orang bisa kena kalau depresi terjadi pada dirinya yang lebih bahaya justru orang yang mengalami kepanikan daripada orang yang mengalami langsung. Stres dan mudah marah orang sekarang ini. Makanya kami meminta pada masyarakat agar menghindari depresi massal. Itu yang bahaya,” katanya.

Muda menegaskan, adanya Covid-19 berdampak pada banyak orang. Namun ia mengajak untuk tetap kuat dan tidak mudah terpengaruh. Covid-19 tidak boleh membuat masyarakat menjadi stres. Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen untuk menggaungkan gerakan moral anti depresi.

"Tapi ingat, kondisi ini mungkin hikmah besarnya adalah saling mendukung dalam rumah tangga, terutama anak-anak kita,” tambahnya.

Mencegah munculnya depresi warga, Muda menyatakan pemerintah kabupaten akan terus memotivasi masyarakat untuk tetap produktif. Hal itu akan dilakukan dengan berbagai langkah dan kebijakan.

“Kubu Raya akan mengangkat ‘gerakan anti depresi massal’. Jangan sampai terjadi. Kita berusaha membentengi dengan berbagai langkah kebijakan. Kami juga mengajak masyarakat agar terus beraktivitas dan melakukan hal-hal yang produktif,” terangnya. (tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini