Kubu
Raya (Kalbarnews.co.id) – Infrastruktur
masih menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Kubu Raya. Bupati Kubu Raya
Muda Mahendrawan mengungkapkan, dari standar minimal belanja infrastruktur yang
diatur undang-undang (mandatory spending) sebesar 25 persen, Kabupaten Kubu
Raya telah melampaui 34 persen.
“Jadi
kita mengutamakan infrastruktur di Kubu Raya ini karena sadar betul bahwa
infrastruktur ini sangat-sangat luar biasa dibutuhkan. Jangankan Kubu Raya, di
Jawa saja negara belum selesai membangun jalan dan jembatan. Apalagi di
Kalimantan Barat khususnya Kubu Raya yang luasnya 700 ribu hektare,” tuturnya
saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Teluk Pakedai di Aula
Kantor Camat Teluk Pakedai, Selasa (18/02/2020).
Terkait
hal itu, Muda meminta kecamatan untuk tidak meragukan komitmen pemerintah
kabupaten dalam membangun infrastruktur. Ia menyatakan pemerintah kabupaten
sangat memahami kebutuhan akan infrastruktur di daerah.
“Jadi
kami sudah tahu. Kalau infrastruktur tidak usah diminta pasti dibangun kalau
anggarannya ada. Karena memang pasti dibutuhkan,” ujarnya.
Namun
ia menambahkan, perspektif tentang “keadilan” dalam pembangunan harus dipahami
dengan benar. Sehingga tidak timbul salah persepsi terkait alokasi anggaran
yang berbeda-beda antar-kecamatan. Menurutnya, memahami alokasi anggaran harus
melihat pada kebutuhan.
“Kita
harus lihat dari sisi kebutuhan. Misalnya Teluk Pakedai, tidak bisa hanya
dilihat sebatas Teluk Pakedai. Karena menuju Teluk Pakedai harus melewati jalur
Kecamatan Rasau atau Kecamatan Kakap. Jadi kalau dibangun infrastruktur di
Rasau atau di Kakap, itu juga untuk kepentingan Teluk Pakedai. Begitu cara
memandang yang benar. Jadi semua ini dinamakan interkonektivitas,
antarkecamatan dan antardesa,” terangnya.
Mewujudkan
pembangunan yang tepat sasaran, Muda mengungkapkan pihaknya selalu melakukan
survei lapangan yang kemudian dijadikan acuan. Yakni dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan. Pengalokasian yang menjadi kewenangan pemerintah
kabupaten, menurutnya, selalu didasari atas survei dan prioritas pada kebutuhan
yang mendesak.
“Jadi
dilihat keterdesakan yang paling tinggi. Nah, mengukur tingkat keterdesakan
paling tinggi, yang dilihat adalah berapa banyak orang yang membutuhkan.
Termasuk dalam pembangunan infrastruktur, berapa banyak manusia dan kendaraan
yang lewat dan membutuhkan,” jelasnya.
Muda
menegaskan, pemerintahannya bersama Wakil Bupati Sujiwo komit membangun Kubu
Raya dengan perspektif skala prioritas kebutuhan dan pembangunan yang
berkeadilan. Sebab menurutnya, secara historis Kubu Raya sejak dulu berada jauh
dari pusat pemerintahan.
“Sehingga
masyarakat itu selalu mendambakan kehadiran pemerintah. Nah, kehadiran
pemerintah itu ditandai dengan adanya pembangunan di seluruh titik penjuru Kubu
Raya,” ucapnya.
Camat
Teluk Pakedai, H.M. Yusuf, mengungkapkan, dari hasil rangkuman pra-musrenbang
kecamatan, terdapat sebanyak 149 usulan kegiatan di tahun 2021 mendatang.
Sebagian besar usulan masih didominasi tentang infrastruktur.
“Sebelum
melaksanakan musrenbang desa, kami telah menerima daftar sementara kegiatan
yang masuk di Teluk Pakedai, yaitu berkisar Rp 7 miiliar. Tapi ada data
terbaru, ternyata kegiatan yang masuk Alhamdulillah sekitar Rp 20 miliar. Jadi
kita tidak usah mempersoalkan alokasi anggaran masing-masing kecamatan. Yang
ada ini kita syukuri dulu sehingga nanti nikmat itu akan bertambah,” ajaknya.
Musrenbang
Kecamatan Teluk Pakedai dibuka langsung Bupati Muda Mahendrawan dengan
didampingi Wakil Bupati Sujiwo. Turut hadir Ketua TP PKK Rosalina Muda dan
Ketua GOW Atzebi Sujiwo. (tim liputan).
Editor
: Aan