Fraksi Nasdem Kritisi Bantuan Kepada Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kubu Raya

Editor: Redaksi author photo
Ketua Fraksi Nasdem Kubu Raya, KH Khanafi Khalil
Kubu Raya (Kalbarnews.co.id) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berikan bantuan kepada sejumlah lembaga Pendidikan Keagamaan yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kubu Raya, hal ini mendapat apresiasi  sekaligus mengkritisi Proses bantuan tersebut dari Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Kubu Raya K.H. Hanafi.

Akan tetapi KH Khanafi mengkritisi beberapa hal terkait Penyaluran bantuan yang diberikan kepada lembaga pendidikan keagamaan. Hanafi menganggap, mekanisme serta besaran nominal bantuan yang diberikan pada tahun 2019 lalu terlalu sedikit, sehingga tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di lembaga pendidikan keagamaan.

"Kemarin saya lihat volumenya itu (bantuan) Rp10 jutaan. Bukan berarti tidak mau Rp10 juta itu, tetapi zaman sekarang nominal sebesar itu tidak menyelesaikan masalah. SPJ-nya gimana. Mau bikin penambahan gedung itu tidak bisa. Untuk gaji honorer kan bisa diambikan dari BOS," ujarnya saat diwawancarai via telepon, Rabu (15/01/2020).

Legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B itu juga mengusulkan agar Pemkab Kubu Raya tidak menyamaratakan nominal bantuan kepada semua lembaga pendidikan. Sebab kata dia, lembaga-lembaga pendidikan tentu memiliki tingkat persoalan yang berbeda-berbeda sehingga perlu ditelaah lebih lanjut agar bantuan yang diberikan itu benar-benar bisa membantu menyelesaikan persoalan.

"Kalau tidak cukup dananya, jangan dipukul rata. Misalnya tahun kemarin 30 lembaga ponpes yang dapat. Tahun ini lagi berapa, gitu. Jadi, bertahap biar volumenya bisa meningkat. Itu yang saya minta supaya volume anggarannya dinaikkan walaupun misalnya penerima bansos itu tidak sebanyak yang sekarang," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Hanafi juga mengkritik waktu penyaluran bantuan yang dilakukan di akhir tahun anggaran. Karena terlalu mepet dengan tutup tahun, kata dia, akibatnya banyak didapati bantuan yang tidak bisa dicairkan. Oleh sebab itu, dirinya pun berharap agar lembaga-lembaga pendidikan yang gagal mencairkan bantuannya di tahun lalu, diprioritaskan untuk menerima bantuan pada tahun 2020 ini.

"Banyak saya dengar dari lembaga pendidikan itu yang tidak sanggup menyelesaikan administrasinya sehingga tidak dapat dicairkan dana itu. Kurang tahu juga jumlahnya, tetapi intinya ada. Oleh karena itu, yang tidak bisa cair yang kemarin itu (tahun 2019), saya minta diprioritaskan di tahun 2020. Kasihan mereka namanya sudah tercantum, tetapi karena tidak berpengalaman, tahu-tahu dapat bantuan itu lalu tidak bisa nenyelesaikan administrasi. Makanya, saya usul untuk anggaran 2020 jangan di akhir tahun penyalurannya. Kemarin banyak yang tidak tahu informasinya kalau mereka dapat bantuan, akhirnya kita pun ikut mensosialisasikan," ungkapnya.

Terlepas dari sejumlah persoalan yang muncul saat penyaluran bantuan, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kubu Raya ini tidak lupa menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Kubu Raya yang telah mengucurkan bantuan kepada lembaga-lembaga pendidikan keagamaan, seperti pondok pesantren dan madrasah.(tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini