Sutarmidji: Panen Kepiting Di Kecamatan Batu Ampar Menjaga Hutan Lestarikan Alam

Editor: Redaksi author photo


Kubu Raya (Kalbarnews.co.id)  – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengapresiasi kegiatan Budidaya kepiting di Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, hal itu disaampaikan pada saat Panen Kepiting yang  digelar Sahabat Masyarakat Pantai (Sampan) di Keramba KUPS Budi Daya Silvofishery Kepiting Bakau Kelompok 1 Desa Batu Ampar.

Turut hadir Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Kapolda Didi Haryono, Danlantamal Agus Hariadi, Dandim 1207/BS Stefie Jantje Nuhujanan, dan sejumlah pejabat lainnya.

Gubernur Sutarmidji mengatakan, pengembangan budi daya kepiting bakau sangat penting dalam melestarikan hutan mangrove khususnya di Bentang Pesisir Padang Tikar. Selain itu juga dapat mengembangkan alternatif mata pencaharian masyarakat yang ramah lingkungan. Sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.


“Menjaga hutan tetap lestari. Itu yang paling penting. Kemudian ini juga untuk menghidupkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan mangrove,” ujarnya.

Jika perekonomian masyarakat meningkat, lanjut Sutarmidji, maka warga dengan sendirinya akan berupaya menjaga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan.

“Sehingga mereka sudah punya penghasilan dengan budi daya kepiting bakau, maka mereka akan melestarikan hutan mangrove ini dengan baik," sebutnya.

Terkait pengembangan usaha kepiting bakau, Sutarmidji menyebut pemerintah provinsi akan mengkaji model bantuan yang tepat. Termasuk untuk pembenihan, ia mengatakan akan terus dilakukan penelitian mengenai model mana yang paling cocok.

“Apakah subsidi bunga, modal, KUR, atau apa. Kita sedang kaji yang pas yang mana. Kemudian masalah pembibitan, perlu terus dilakukan penelitian model bagaimana yang cocok. Supaya kalau bisa kita itu swasembada bibit. Tinggal itu saja. Tidak mendatangkan (bibit) dari daerah lain,” paparnya.

Jika kesemuanya terpenuhi, Sutarmidji optimistis pengembangan budi daya kepiting mangrove akan lancar. Sebab, menurutnya, harga kepiting di pasaran cukup baik.

“Masih sangat ekonomis. Kalau soal pasar tidak ada masalah,” ucapnya. “Kita akan kembangkan terus kelompok-kelompok nelayan budi daya kepiting ini ke depannya,” tambahnya.

Lebih jauh Sutarmidji mengatakan, tak hanya kepiting yang akan dibudidayakan. Eksistensi hutan mangrove, menurut dia, juga menyimpan potensi lainnya. Seperti madu kelulut yang perlu dikembangkan.

Bupati Muda Mahendrawan mengapresiasi pengembangan budi daya kepiting mangrove dengan melibatkan masyarakat. Selain menjadi alternatif usaha, sekaligus sebagai upaya pelestarian hutan mangrove.

“Kita upayakan supaya pelan-pelan masyarakat semakin memahami bahwa ini perlu dilestarikan. Karena mangrove ini memberikan makanan kepada kepiting dan sebagainya,” ujarnya.

Muda menilai pelaksanaan budi daya kepiting mangrove telah berjalan baik. Tinggal mencari inovasi terkait pembenihan. Juga penanganan terhadap sejumlah kendala mengingat letak keramba yang berada di alam terbuka.

“Kita akan cari inovasi termasuk hatchery atau tempat pembenihan itu. Kita coba seriuskan bagaimana langkah-langkah pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi memperkuat pemberdayaan di hutan desa ini. Ini peluang yang luar biasa untuk mempercepat kemandirian desa juga,” tuturnya.

Direktur Sampan Kalimantan, Dede Purwansyah, mengatakan kepiting yang dipanen merupakan hasil budi daya Kelompok I Batu Ampar yang beranggotakan 40 orang. Kelompok I merupakan satu di antara Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang diberdayakan oleh Sampan. Kegiatan panen raya, menurutnya, bertujuan untuk memastikan keberlanjutan usaha budi daya kepiting bakau di Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar sekaligus mempromosikan dan menjaring pasar komoditas kepiting bakau.

“Sampan berinisiatif mengadakan panen raya kepiting untuk menyampaikan progres budi daya kepada pemangku kepentingan terkait di level provinsi dan kabupaten serta mendorong adanya kepastian pasar terhadap panen hasil budi daya kepiting,” jelasnya.

Dede melanjutkan, panen yang digelar pihaknya juga menjadi momen penyerahan secara simbolis pencairan tahap dua kredit lunak BLU P3H Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pengembangan budi daya kepiting bakau kepada KUPS Silvofishery Budi Daya Kepiting. Sekaligus forum kesepakatan kerja sama jual beli kepiting hasil budi daya di tingkat lokal maupun internasional.

“Panen ini juga menjadi ajang dukungan oleh instansi terkait dalam aspek pembinaan kelompok maupun bantuan secara material,” imbuhnya. 

Pada kesempatan itu juga diserahkan Proposal Usulan Pembangunan Hatchery Pembenihan Kepiting untuk sentral pembenihan kepiting bakau KUPS Silvofishery Budi Daya Kepiting kepada Bupati Kubu Raya oleh KUPS Silvofishery Pembudidaya Kepiting Batu Ampar Kelompok Satu Batu Ampar. (tim liputan)

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini