Sanggau (Kalbarnews.co.id) - Pengurus Cabang Nahdlatul
Ulama (PCNU) Kabupaten Sanggau menggelar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul
Ulama (PKNU) angkatan pertama dan Konfercab Nahdlatul Ulama Kabupaten Sanggau
dengan tema 'memperkokoh nilai kebangsaan memperkuat tradisi baik dan menjaga
NKRI', di Ponpes Toriqoh Qodriyah Naqsabandiyah Sanggau Permai, Jumat (01/11/2019).
Acara
yang berlangsung selama tiga hari itu dimulai dari tanggal 1 hingga 3 November
2019 dan dibuka oleh Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot.
Selain
Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, hadir juga Kapolres Sanggau yang diwakili
Kabag Ren Polres Sanggau Kompol. Wardaya, Kepala Kantor Kementerian Agama
Sanggau H. M. Taufik, Kepala Kantor Kesbangpolinmas Antonius, Ketua Syuriah
PCNU Sanggau H. Nasri H.
Razali,
Ketua PCNU Sanggau H. Toyib Saefudin Al Ayubi, Ketua yayasan Toriqoh Qodriyah
Naqsabandiyah Priyono, Wakil Ketua BAZNAS Sanggau Indra, Ibu-Ibu Aisiyah
Kabupaten Sanggau, perwakilan Pengurus Muhammadiyah Kabupaten Sanggau, Ketua
FKUB Pdt. Suyono, Ketua Ansor Hamka Surkati, Ketua Fatayat NU Elis Mardiatul
Jannah, Ketua I Muslimat NU, Ama Ummami, Kasat Korcab Banser Slamet Riyanto.
Wakil
Bupati Sanggau Yohanes Ontot saat membuka secara resmi acara tersebut
menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh kader yang melaksanakan pelatihan
kader dan konfercab NU. Orang nomor dua di Pemkab Sanggau itu berharap NU tetap
bersatu dan terus berkiprah untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
"NU
ini organisasi besar, bayangkan kalau NU ini terpecah maka bangsa ini bisa
terpecah juga. Jadi saya berharap NU tetap istiqomah menjalankan paham
aswajanya," harap Wabup.
Wabup
juga meminta kader NU terlibat aktif memberikan dukungan terhadap kerja - kerja
Pemerimtah demi kemaslahatan bersama.
"Mari
kita jaga persatuan dan budaya toletansi dan saling menghormati diantara kita
demi Kabupaten Sanggau yang lebih bermartabat," pesannya.
Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau H. M. Taufik mengharapkan NU dapat
menyusun program kerja yang dapat menyentuh masyarakat luas.
"Yang
pertama mungkin program kerja yang langsung bersentuhan dengan masyatakat
banyak. Kedua, bagaimana kita mampu menyusun program kerja yang dapat
meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan yang maha esa dan yang ketiga NU juga
harus mampu membuat program kerja yang dapat menangkal radikalisme,"
ungkapnya.
Taufik
berharap semua agama memiliki paham yang moderat. Untuk itu Pemerintah melalui
Kementerian Agama sedang menyusun program kerja yang mendorong upaya menangkal
paham radikalisme.
"Oleh
Menteri Agama ini menjadi sorotan. Menteri Agama berkeinginan kita yang
beragama ini berpaham yang moderat, atau kalau dalam islam itu disebut islam
yang rahmatallila'lamin. Konsep ini hampir saja rampung dibahas oleh Menteri
Agama yang lama, tetapi karena berganti pimpinan mudah-mudahan konsep ini
betlanjut, untuk semua agama," harapnya.
Ketua
PCNU Kabupaten Sanggau H. Toyib Saefuddin Al Ayubi dalam sambutannya
menyampaikan pelatihan kader NU ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang
mendalam tentang Aswaja An-Nahdliyah.
"Kenapa
saya katakan Aswaja An-Nahdliyah, karena masih ada diantara kita yang mengaku
dirinya aswaja, tetapi yang dimaksudkan NU dalam hal ini adalah Aswaja An-Nahdliyah
yang memiliki wawasan pencegahan paham-paham radikalisme yang saat ini marak di
Indonesia," kata Toyib.
Toyib
berharap, kader NU mampu membentengi diri, keluarga dan lingkungannya
masing-masing dari paham-paham yang berpotensi memecahbelah kesatuan dan persatuan
didalam bingkai NKRI.
"Untuk
itu, kader-kader NU perlu kita berikan pemahaman dan juga wawasan bagaimana
menangkal paham-paham yang merusak persatuan dan kesatuan diantara sesama anak
bangsa," pungkasnya.(tim liputan)
Editor
: Edi S